Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) pada awal Januari 2007 akan melakukan pertemuan dengan perbankan nasional untuk membahas kemungkinan dan mekanisme pembiayaan berbagai proyek di Indonesia."Mudah-mudahan awal minggu kedua Januari kita ada pertemuan dengan perbankan," kata Deputi Gubernur BI Bidang Pengawasan Siti Chalimah Fadjriah di Jakarta, Senin, terkait desakan banyak pihak, termasuk Wapres Jusuf Kalla, agar perbankan lebih memprioritaskan pembiayaan sektor riil daripada menyimpan dana dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Dia mengatakan, sebenarnya baik pemerintah maupun pihak perbankan sudah menyatakan pandangan masing-masing. Pemerintah, katanya, telah mengajukan berbagai jenis proyek yang penting untuk mendapatkan pendanaan, seperti infrastruktur, pangan, energi, dan lainnya. Sementara itu, pihak perbankan juga telah menyampaikan berbagai kemungkinan pendanaan dan masukan, baik kepada pemerintah maupun pelaku usaha. Untuk itu, dalam pertemuan antara BI dengan perbankan itu, akan dibahas berbagai kemungkinan untuk merespon keinginan pemerintah terkait pembiayaan berbagai proyek pembangunan. Selain itu, juga akan dibahas mekanisme pembiayaan, melalui BUMN atau joint venture (perusahaan patungan), katanya. "Jadi BI yang akan melead (pimpin) dan mengundang bank-bank untuk membahas proyek apa yang eligible (memenuhi syarat/dapat dipilih) untuk dibiayai," katanya. Rencana pertemuan itu muncul setelah sebelumnya Wapres Jusuf Kalla meminta perbankan, terutama bank-bank pemerintah lebih berani mengucurkan kredit untuk sektor riil dan jangan hanya menyimpan dana nasabah di SBI.Dana perbankan yang disimpan di SBI cukup tinggi sehingga BI memperkirakan biaya beban bunga SBI yang harus dibayarkan ke pihak bank sampai akhir tahun 2006 akan lebih dari Rp20 triliun. "Seharusnya biaya bunga yang harus ditanggung BI atas dana yang disimpan dalam SBI tidak akan lebih dari Rp20 triliun hingga akhir tahun ini," kata Direktur Direktorat Perencanaan Strategis dan Humas BI, Budi Mulya (24/11).(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006