Gresik (ANTARA News) - Mesin produksi "gliserin" Pabrik PT Wilmar Nabati Indonesia yang berlokasi di Jalan Kapten Darmo Sugondo 56, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Rabu petang terbakar, akibatnya seluruh aktivitas pabrik pengolahan kelapa sawit itu terhenti sementara.
"Lokasi atau letak mesin yang terbakar berada di "zona safety" jauh dari manusia, atau berada di "finish plan", sehingga saat terbakar tidak ada pekerja yang berada di lokasi itu," kata Juru Bicara PT Wilmar Nabati Indonesia, Wahid, saat ditemui di lokasi kebakaran.
Wahid mengatakan, awal kejadian diperkirakan pada pukul 19.00 WIB dan kebakaran hanya berlangsung sekitar 15 hingga 20 menit, kemudian api berhasil dipadamkan oleh tim pemadam kebakaran pabrik.
Meski demikian, api sempat membesar dan membakar ruangan tempat mesin yang berada di lantai 6 gedung Wilmar Nabati Indonesia, sehingga menjadi tontotan warga yang ada di sekitar Jalan Kapten Darmo Sugondo, dan api juga sempat terlihat dari radius 2 kilometer dari lokasi pabrik.
Wahid menduga, terbakarnya mesin dikarenakan konsleting listrik atau hubungan pendek arus listrik yang ada di ruangan mesin, sehingga mesin terbakar dan membakar seluruh ruangan.
Terkaiit jumlah kerugian, Wahid tidak bisa memprediksi dan masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan tim labfor kepolisian.
"Tidak ada korban jiwa, dan petugas pemadam kami juga tanggap dalam memadamkan api, dibantu dengan mobil pemadam kebakaran milik Petrokimia, Semen Gresik, Pemkab Gresik serta Polres Gresik," katanya.
Salah satu pekerja PT Wilmar Nabati Indonesia yang bekerja pada shift kedua mengaku sempat panik, karena tiba-tiba diminta keluar dari pabrik dan berlari di zona aman.
"Sempat ada suara peringatan keluar pabrik, dan kami semua langsung keluar," kata salah seorang pekerja di bagian listrik yang namanya tak ingin disebutkan.
Sementara saat kejadian, di lokasi kebakaran sempat terjadi sedikit adu mulut antara wartawan dengan petugas keamanan PT Wilmar Nabati Indonesia, karena tidak diperkenankan masuk dan mengambil gambar lokasi kebakaran yang berada dalam pabrik.
Pewarta: Abdul Malik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015