Yokohama (ANTARA News) - Pelatih Barcelona Frank Rijkaard mengatakan, juara Eropa itu akan bangkit kembali dari kegagalan mereka di Piala Klub Dunia.
Tim favorit itu mendominasi pada awal pertandingan final Minggu, namun akhirnya harus kalah 1-0 dari tim Brazil Internacional.
"Dengan kekalahan malam ini akan menjadi dorongan untuk bisa lebih baik," kata Rijkaard.
"Kita harus benar-benar bisa mengatasi keadaan ini dan dengan melakukan itu kita akan meningkat."
Barcelona merupakan tim terakhir tiba di Yokohama setelah bertanding domestik dan di Eropa dan berulangkali mengeluh jet-leg dan buruknya situasi.
Rijkaard mengakui raksasa Spanyol itu kurang persiapan menghadapi turnamen itu, dan mengatakan mereka akan belajar dari kekalahan itu.
"Sebagai pelatih saya merasa menyesal. Semua pemain telah melakukan tugas dengan bagus, tapi saya akan mengatakan persiapan Inter malam ini lebih baik," katanya.
Ini kedua kalinya dalam dua tahun bahwa favorit Eropa itu dipecundangi dalam final klub setelah Sao Paulo menang 1-0 atas Liverpool tahun lalu.
Rijkaard mengatakan dia merasa sakit atas kekalahan itu, dan berharap fans Barcelona akan bisa memahami.
"Ini bukan kegagalan dari tim, ini kegagalan saya," kata Rijkaard.
"Sudah tentu kita ingin menang, tapi sulit menjaga motivasi agar tetap tinggi dan sulit membuat fans kita senang. Mungkin kita bisa belajar dari hal ini."
Pemain bintang Ronaldinho, yang dinominasikan sebagai pemain terbaik dunia ketiga kalinya beruntun Senin, mengatakan Barcelona akan menganalisis kekalahan ini dan belajar dari kesalahan mereka.
"Inter bertahan amat bagus dan kini kita harus memenangi Liga Champion untuk datang lagi ke sini," kata Ronaldinho.
"Mereka mencetak gol dengan satu-satunya peluang mereka. Kita akan menganalisis pertandingan dan kami akan berusaha belajar dari ini."
Pelatih Inter Abel Braga mengatakan, tim Amerika Selatan itu telah melakukan kerja rumah mereka dengan Barca, mempelajari pertandingan mereka lawan Chelsea, Werder Bremen dan Real Madrid.
Mereka menghambat potensi serangan Barca dengan pengawalan ketat dan mencetak gol melalui pemain pengganti Adriano menit 82.
"Ini momen terbaik dari karir saya," kata Braga. "Hanya dua hal yang bisa mengalahkan ini: menang lagi tahun depan, dan menjadi pelatih kepala Brazil dan memenangi Piala Dunia."
Inter menjadi juara keenam intercontinental Brazil termasuk pada pertandingan Eropa-Amerika Selatan yang dimainkan sejak 1960, demikian AFP.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006