Terkait perkembangan evakuasi WNI dari Yaman, sampai 8 April ini jumlah yang sudah dievakuasi adalah 771 orang. Jadi, ada tambahan 71 orang dari sebelumnya 700 WNI yang sudah dievakuasi,"

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyampaikan bahwa sejauh ini jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang telah berhasil dievakuasi dari Yaman dan dipulangkan ke Tanah Air mencapai 771 orang.

"Terkait perkembangan evakuasi WNI dari Yaman, sampai 8 April ini jumlah yang sudah dievakuasi adalah 771 orang. Jadi, ada tambahan 71 orang dari sebelumnya 700 WNI yang sudah dievakuasi," kata Menlu Retno dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Menurut Retno, 771 WNI itu berhasil dipulangkan ke Indonesia dalam beberapa tahap evakuasi.

Pada Desember 2014, Pemerintah mengevakusi dan memulangkan 332 WNI. Kemudian, upaya evakuasi pada Februari hingga Maret 2015 berhasil memulangkan 148 WNI.

Lalu pada 5 April sebanyak 110 WNI tiba di Indonesia, dan pada 6 April 110 WNI lainnya berhasil dipulangkan dari Yaman.

Selanjutnya, pada hari ini (Rabu, 8/4) sebanyak 71 WNI kembali berhasil dievakuasi dari Yaman dan dipulangkan ke Tanah Air.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menyebutkan bahwa ketujuh puluh satu WNI tersebut dipulangkan dari Yaman dalam dua kloter.

Menurut dia, pada kloter pertama sebanyak 11 WNI, yang telah dievakuasi dari wilayah Aden dan dikeluarkan melalui Djibouti, sedang dalam perjalanan pulang ke Indonesia menggunakan pesawat dengan nomor penerbangan QR 954 dan akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 22.05 WIB.

"Sementara, pada kloter kedua sebanyak 60 WNI sisanya yang keluar via (melalui) Jiza minggu lalu akan kembali pulang ke Indonesia via Salalah," ungkap Arrmanatha.

Sebanyak 60 WNI itu pulang ke Indonesia menggunakan pesawat Emirat dengan nomor penerbangan EK 358 dan akan tiba di Tanah Air pada pukul 22.30 WIB.

Selanjutnya, Arrmanatha menyebutkan masih ada satu rombongan yang terdiri dari 47 orang yang berusaha keluar dari Yaman melalui Tareem menuju Salalah. Rombongan itu terdiri dari 43 WNI, dua warga Inggris, dan dua warga Amerika Serikat.

Selain itu, kata dia, saat ini sudah terdaftar sekitar 300 WNI di Tareem yang bersedia untuk dievakuasi keluar dari Yaman.

"Kemudian, saat ini juga ada sekitar 200 WNI yang bersedia untuk di evakuasi dari Al Mukalla," ujar Jubir Kemlu itu.

Sebelumnya, Tim Percepatan Evakuasi WNI berhasil masuk ke kota Tareem melalui perbatasan Yaman-Oman. Tim evakuasi itu telah berkoordinasi dengan WNI yang ada di Tareem, Al Mukalla dan kota lainnya di daerah Hadhramaut untuk mempersiapkan proses evakuasi.

Tim Relawan Percepatan Evakuasi yang di pimpin oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Hadhramaut pun telah dibentuk.

Tim terpadu evakuasi WNI itu juga telah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk para tokoh ulama, pimpinan universitas dan pesantren, guna membantu meyakinkan WNI yang ada di daerah Hadhramaut agar bersedia dievakuasi.

Tim evakuasi yang dikirim Pemerintah Indonesia terdiri dari 43 personil, meliputi 14 orang Kementerian Luar Negeri, 21 orang TNI AU, tujuh orang Polri, dan tiga orang dari Badan Intelijen Negara (BIN).

Tim tersebut terus mencari cara untuk dapat mengevakuasi seluruh WNI di Yaman secara cepat, aman dan efisien.

Operasi evakuasi WNI di Yaman itu juga melibatkan lima Perwakilan RI yaitu KBRI Sanaa, KBRI Riyadh, KBRI Muscat, KBRI Addis Ababa dan KJRI Jeddah.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015