Solo (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) embarkasi Adisumarmo, Solo, Jateng, telah menyiapkan dana biaya hidup (living cost) bagi 32.422 calon haji dari embarkasi itu senilai 48,633 juta riyal atau setara Rp143,46 miliar.
Dari total dana itu, hingga kloter 54, PPIH embarkasi Adisumarmo telah mencairkan dana biaya hidup 32.350.000 riyal atau Rp95,43 miliar bagi 21.567 orang calon haji dengan berdasarkan kurs Rp2.950 per riyal, kata petugas Humas PPIH embarkasi Adisumarmo, Akhmad Su'aidi di Asrama Haji Donohudan, Solo, Senin.
"Direncanakan hingga kloter terakhir uang yang dibagikan mencapai 48.633.000 riyal atau Rp143.467.350.000 untuk 32.422 calhaj. Dana sebesar itu belum termasuk uang insentif bagi petugas haji yang keseluruhannya mencapai Rp2.392.537.000," katanya menambahkan.
Ia mengatakan, biaya hidup sebesar 1.500 riyal diterima secara utuh oleh setiap calhaj yang penyerahannya dari PPIH dilaksanakan saat mereka berada di asrama haji menjelang diberangkatkan bersamaan dengan paspor, gelang identitas dan masker.
Jika sekadar untuk makan dan kebutuhan kecil selama 39 hari tinggal di Arab Saudi, katanya, uang sebesar itu lebih dari cukup. Apalagi mereka juga memperoleh jatah makan selama sembilan hari di Madinah.
Menurut dia, uang yang dibagikan sebenarnya merupakan pengembalian uang mereka sendiri, karena diambil dari biaya perjalanan haji Indonesia (BPHI) yang telah disetorkan saat pelunasan melalui bank penerima BPHI.
Ia mengatakan, pemerintah mengambil kebijakan dengan memasukkan komponen "living cost" dalam BPHI dimaksudkan agar seluruh jemaah haji Indonesia tercukupi dana biaya hidup di tanah suci.
"Jangan terjadi lagi ada calhaj yang keleleran dan menjadi pengemis akibat kekurangan uang untuk biaya hidup. Padahal ibadah haji hanya diwajibkan bagi mereka yang mampu baik dana, kesehatan maupun keamanannya," katanya.
Mengenai tercukupi dana, katanya, tidak hanya bagi yang berangkat haji, tapi juga untuk keluarga yang ditinggalkan.
Sementara itu, berdasarkan sistem komputerisasi haji terpadu (siskohat) terpantau adanya penambahan dua calhaj embarkasi Adisumarmo yang wafat di Tanah Suci, yakni Soeratman bin Salas (57) asal Pekiringan Alit Kajen Kab Pekalongan pada 15 Desember 2006 di rumah sakit Madinah akibat serangan jantung. Calon haji yang ikut kloter delapan ini telah dimakamkan di Baqi Madinah.
Calon haji kloter 43, Sugiharto bin Harjo Sudarmo (68) asal Ngemplak Sleman Yogyakarta wafat pada hari yang sama di rumah sakit Mekah akibat lemah jantung dan telah dimakamkan di TPU Syara Makkah.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006