Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena dolar AS berbalik menguat (rebound), menempatkan tekanan pada logam mulia.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni kehilangan delapan dolar AS atau 0,66 persen, menjadi menetap di 1.210,60 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Emas berada di bawah tekanan setelah Indeks Dolar AS naik 0,62 persen menjadi 97,67 pada pukul 17.05 GMT, Selasa. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka kontrak emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Emas juga berada di bawah tekanan karena laporan lowongan kerja yang dirilis pada Selasa oleh Departemen Tenaga Kerja AS sedikit lebih baik dari yang diharapkan, dengan 5,133 juta lowongan pekerjaan pada hari kerja terakhir Februari, naik dari 4,965 juta pada Januari.

Informasi tambahan yang difaktorkan ke dalam harga emas adalah waktu kenaikan suku bunga Fed AS. Para analis mengatakan kenaikan akan menjadi yang pertama dalam hampir satu dekade, dan waktu pengumuman serta jangka waktunya untuk kenaikan tersebut belum jelas bagi investor.

Perak untuk pengiriman Mei turun 27 sen atau 1,58 persen, menjadi ditutup pada 16,84 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 6,5 dolar AS atau 0,55 persen, menjadi ditutup pada 1.173,90 dolar AS per ounce.

(T.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015