"Pemerintah serius mengembangkan energi baru terbarukan dan pembangkit seperti itu akan terus dikembangkan di saat energi konvensional mulai menipis cadangannya," kata Sudirman kepada pers di Waingapu, Sumba, Nusa Tenggara Timur, Selasa.
Hal tersebut disampaikan Menteri usai meresmikan PLTMH La Au, Desa Laimbonga Kecamatan Kahaungu Eti Sumba Timur, NTT, yang juga dihadiri Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Travik.
Dikatakan Sudirman, PLTMH di Sumba bisa menjadi proyek percontohan bagi upaya menciptakan energi terbarukan, mengingat pemerintah saat ini terus mencari sumber energi lain yang selama ini berasal dari fosil.
Sumba, kata menteri, memang memiliki kekayaan alam yang bisa diubah menjadi sumber energi seperti matahari, air, juga angin.
"Energi yang berasal dari fosil tinggal menunggu waktu akan habis sehingga perlu mencari energi terbarukan. Jangan sampai Indonesia belum siap mendapatkan energi terbarukan mengingat kalau tidak maka kita akan panik," kata Sudirman.
Pemerintah, katanya, akan selalu mendorong semangat untuk menciptakan energi terbarukan dengan memanfaatkan kekayaan alam.
"Gunakan sebanyak mungkin energi terbarukan untuk keperluan domestik dan menggunakan minyak seminal mungkin," kata menteri.
Pulau Sumba di NTT mayoritas penduduknya tidak memiliki akses listrik. Untuk penerangan, sekitar 70 persen penduduk menggunakan minyak tanah yang harganya cukup mahal serta menimbulkan polusi.
Sebuah penelitian tahun 2010 menunjukkan Sumba memiliki potensi besar belum tergali terbarukan, yaitu dari tenaga air, angin, matahari dan biogas.
Dengan kapasitas 13kW, PLTMH La Au siap memberikan akses listrik kepada 26 rumah dengan 78 kepala keluarga yang dapat digunakan untuk kegiatan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup.
PLTMH memberikan kontribusi untuk mewujudkan Pulau Sumba ikonis, pulau kecil dan terpencil yang mampu memajukan daerahnya dan meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan fasilitas 100 persen energi terbarukan.
Pembangkit listrik ini melibatkan berbagai pihak seperti studi dan pendanaan dari pusat, pemda, hibah dari Norwegia dan masyarakat, serta CSR BNI.
Sekalipun hasilnya belum memuaskan tapi merupakan awal untuk bisa mempercepat pembangunan wilayah Sumba.
"Pembangkit ini bisa menjadi proyek percontohan di daerah lain yang juga memiliki potensi alam yang sama," kata menteri.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015