Jakarta (ANTARA News) - Menyempatkan diri memasak atau makan bersama anggota keluarga diantara aktivitas lainnya dapat menciptakan ikatan antar anggota keluarga, kata psikolog keluarga Ratih Ibrahim.
"Waktu bersama-sama menyiapkan, menikmati makanan, akan menjadi kenangan yang dinikmati sepanjang waktu," kata Ratih saat jumpa pers "Royco Turut Menjaga Tradisi Makan Masakan Rumah" di Jakarta, Selasa (7/4).
Menurut Ratih, bukan kemewahan hasil makanan yang dicari dalam aktivitas memasak bersama, tetapi kualitas relasi antar anggota keluarga.
Misalnya, dengan terbiasa memasak atau makan bersama, anak akan tahu siapa yang menyiapkan hidangan tersebut, ayah, ibu atau anggota keluarga lainnya.
"Ada cinta di situ," kata alumnus Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu.
Direktur Utama Personal Growth ini menyarankan ritual makan bersama sebaiknya dilakukan setiap hari, waktu menyesuaikan aktivitas anggota keluarga.
"Bisa pagi atau malam," kata Ratih.
Manajer Senior Merk Royco Asep Haekal mengatakan survey terhadap 1.165 anggota keluarga Indonesia menunjukkan 85 persen ibu mengungkapkan memasak untuk keluarga merupakan bentuk ungkapan cinta mereka kepada keluarga.
Anggota keluarga yang disurvey berpendapat masakan ibu adalah hal yang paling dirindukan.
"Mereka berharap kalau ibu bekerja, setidaknya seminggu sekali masak atau makan bersama," kata Haekal.
Berdasarkan survey tersebut, 90 persen responden ibu secara rutin memasak setiap hari dengan menu masakan rumah dan 88 persen ibu selalu mengajak keluarganya untuk makan bersama keluarga di rumah setiap hari dan merasa perlu memasak makanan kesukaan anak atau suaminya.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015