Memecahkan masalah, kalau tidak turun ke lapangan, bagaimana?"
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan PT PLN (Persero) terus mengejar target lima tahun mampu melayani mencapai 35.000 MegaWatt untuk memenuhi kebutuhan industri di dalam negeri.
"Target yang diberikan kepada PLN bukan target yang ringan, untuk itu harus dapat dikejar secepat mungkin," ujar Presiden seusai kunjungannya ke kantor pusat PT PLN (Persero) di Jakarta, Selasa.
Menurut Presiden, Indonesia memiliki kebutuhan listrik yang besar, terutama untuk membantu industri yang mendominasinya.
Untuk 2015, Presiden Jowi mengatakan, target 11.000 MW sudah dapat dikejar dan sudah mengetahui hambatan-hambatan yang dapat diselesaikan sesegera mungkin.
"Jika tahun ini dapat terpenuhi 11.000 MegaWatt dan tahun depan bisa mencapai 10.000 MegaWatt, maka sudah 21.000 MegaWatt dari target 35.000 MegaWatt. Sudah aman," Presiden.
Presiden Jokowi menegaskan, pencapaian target tersebut terkait dengan banyaknya industri yang bergantung listrik, seperti perhotelan memerlukan pasokan listrik secara stabil untuk menunjang sektor pariwisata.
Selain itu, Presiden juga mengatakan, masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang masih defisit listrik, sehingga pemenuhan target lima tahun harus segera dikejar, dan bukan hal main-main.
Mengenai hambatan dalam pencapaian target yang sudah ditentukan pemerintah, Presiden Jokowi mengatakan, dirinya sempat turun ke lapangan untuk mengetahui dan menyelesaikan hambatan yang ada.
"Masalah-masalah yang ada dalam pencapaian target tersebut, diantaranya adalah perizinan dan pembebasan lahan harus dibantu pemerintah, seperti di Batang, Jawa Tengah," kata Presiden.
Presiden Jokowi menambahkan, "Saya turun sendiri. Pak JK juga, menteri dan Dirut PLN juga ikut turun ke lapangann. Harus seperti itu. Memecahkan masalah, kalau tidak turun ke lapangan, bagaimana?"
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015