Sebelum maupun sesudah pertandingan polisi akan terus berjaga karena pertandingan baru dimulai pukul 21.00 WIB, sehingga selesainya menjelang dini hari...

Malang (ANTARA News) - Tingkat pengamanan laga Arema Cronus Indonesia Malang, Jawa Timur, menjamu Barito Putra dalam lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Selasa, diperketat karena digelar mulai pukul 21.00 WIB.

Ketua Panpel Arema, Abdul Haris, Selasa mengatakan sudah melakukan persiapan lebih matang dan lebih ketat dibanding ketika pertandingan digelar sore hari atau pukul 19.00 WIB. Sebab, tingkat kerawanan kejahatan pada malam hari lebih besar, sehingga perlu koordinasi lebih dengan aparat kepolisian dalam menjaga pertandingan.

"Persiapan untuk main malam hari memang harus lebih ketat dan personel keamanan yang dilibatkan juga lebih banyak daripada main petang atau sore hari. Sebelum maupun sesudah pertandingan polisi akan terus berjaga karena pertandingan baru dimulai pukul 21.00 WIB, sehingga selesainya menjelang dini hari dan harapan kami suasana tetap aman dan kondusif," katanya.

Dengan demikian, lanjutnya, sudah tidak ada masalah dan panpel pun siap menggelar pertandingan pada malam hari. "Koordinasi dengan aparat kepolisian, TNI dan semua pihak sudah dimatangkan, sekarang tinggal pelaksanaannya saja dan mudah-mudahan membawa sukses ganda, yakni sukses pelaksanaan dan tim sukses meraih poin sempurna," ujarnya.

Sementara itu Asisten pelatih Arema, Joko Susilo, mengaku telah menyiapkan Benny Wahyudi untuk menggantikan posisi Johan Alfarizi yang terpaksa absen karena diganjar kartu merah ketika meladeni Persija Jakarta, Sabtu (4/4), sehingga tidak ada masalah di lini belakang. Apalagi, tipikal permainan Benny juga mirip dengan Alfarizi.

Sebenarnya, kata Joko, seluruh pemain dalam kondisi siap diturunkan, kecuali Alfarizi karena hukuman kartu merah, sehigga harus absen saat menjamu Barito Putra.

Menyinggung kemungkinan diturunkannya dua pemain asing asal Liberia, Sengbah Kennedy dan Abblode Yao Ruddy, Joko meminta publik untuk tidak pesimistis terhadap kedua pemain tersebut, apalagi LSI baru saja dimulai, sehingga masih banyak waktu untuk meningkatkan kualitas keduanya.

Joko Susilo juga menginstruksikan anak asuhnya untuk mewaspadai bola-bola mati karena tiga gol yang dilesakkan Persija ke gawang Arema merupakan buah dari tendangan bola mati, baik tendangan bebas maupun penalti, sehingga bola-bola mati juga menjadi perhatian serius tim pelatih.

Apalagi, tim pelatih juga telah mengidentifikasi berbagai hal yang membuat anak asuhnya takluk di tangan Persija, bahkan di kandang. "Selain skema bola-bola mati, pemain juga memiliki rasa khawatir yang berlebihan yang berakibat pada menurunnya rasa percaya diri," katanya.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015