IHSG dibuka naik 22,28 poin atau 0,41 persen menjadi 5.502,31, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 5,66 poin (0,59 persen) ke level 959,47.
"Ekspektasi positif yang sedianya akan keluar pada pekan ini, yakni posisi cadangan devisa dan data ritel dari Bank Indonesia (BI) mewarnai pergerakan IHSG," kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta.
Menurut dia, tren positif pada data ekonomi itu diperkirakan terus mendorong arus pemodal asing masuk ke pasar saham domestik, dimana investor asing masih mencatatkan pembelian bersih yang cukup signifikan pada posisi April 2015.
Dalam data perdagangan BEI, per 6 April 2015 pelaku pasar saham asing mencatatkan beli bersih (foreign net buy) sebesar Rp6,618 triliun.
Kendati demikian, menurut dia, pergerakan IHSG masih akan dibayangi oleh fluktuasi nilai tukar rupiah yang cukup tinggi memasuki kuartal II 2015. Pasalnya, pada periode tersebut kebutuhan valuta asing akan semakin meningkat, terutama untuk pembayaran utang jatuh tempo. Selain itu, kebutuhan valuta asing juga akan meningkat oleh repatriasi aset yang sering terjadi pada bulan Juni 2015.
"Diharapkan pemerintah Indonesia segera melaksanakan kebijakan pemberian insentif pajak bagi investor yang melakukan reinvestasi," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 192,89 poin (0,77 persen) ke 25.275,64, indeks Bursa Nikkei naik 214,15 poin (1,10 persen) ke 19.612,13, dan Straits Times menguat 19,41 poin (0,56 persen) ke posisi 3.472,50.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015