... tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla sangat rendah, hanya sebesar 57,5 persen...

Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPD, Irman Gusman, mendesak Presiden Joko Widodo segera mereposisi para pembantunya, khususnya menteri-menteri di bidang ekonomi jika ingin kinerjanya tidak terus merosot dimata masyarakat.

Gusman menanggapi hasil survei Indo Barometer di Jakarta, Senin.

Sebelumnya hasil survei Indo Barometer terhadap tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla sangat rendah, hanya sebesar 57,5 persen meskipun tingkat kepercayaan terhadap lembaga kepresidenan sangat tinggi mencapai 88,3 persen.

Lebih lanjut Irman menjelaskan dari hasil survei Indo Barometer itu jelas menjadi peringatan dini bagi pemerintahan Jokowi-Kalla.

"Jika dibandingkan zaman SBY-JK, maka hasil survei enam bulan Jokowi-JK ini sudah peringatan dini. Harusnya ini masih masa bulan madu, harusnya masih di atas 75-80 persen. Kalau 57 persen ini sudah lampu kuning," kata Gusman.

Karena itu, kata dia, jika Jokowi tidak segera merombak kabinetnya maka tidak mustahil kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahannya akan jeblok.

"Presiden Jokowi harus segera lakukan reposisi, pada sisi-sisi mana yang harus dipertahankan atau digilir. Kalau bisa segera dilakukan pembenahan akan bisa menyelamatkan pemerintahan Jokowi. Ini hak prerogatif presiden," kata Gusman.

Hal senada juga disampaikan mantan Menko Perekonomian, Rizal Ramli."Setelah enam bulan kinerja Jokowi-JK sangat mengecewakan bagi masyarakat menengah-bawah. Mayoritas masyarakat menengah bawah kurang bahagia, karena harga-harga pangan naik terus," kata Ramli.

Menurut Ramli, para pembantu presiden yakni para menterinya khususnya di bidang ekonomi dinilainya kurang mumpuni.

"Banyak menteri kualitasnya KW2 atau KW3 sehingga tidak bisa menyelesaikan masalah tapi malah menambah masalah," kata Ramli.

Menurut Ramli, "ilmu" menteri-menteri ekonomi Jokowi hanya menaikkan harga sehingga membuat produk-produk Indonesia menjadi tidak kompetitif.

Padahal tambahnya, ada paradigma lain dengan menurunkan harga. Dan itu bisa membuat produk-produk Indonesia menjadi kompetitif.

Survei Indo Barometer dilakukan pada 13-25 Maret 2015 di 34 provinsi dengan responden sebesar 1.200 orang dengan margin of error sebesar 3,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Metodologi survei, responden dipilih dengan metodem multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik dewasa Indonesia.

Sementara pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner.

Lebih lanjut Qodari menjelaskan bahwa selain tingkat kepercayaan atas kinerja pemerintahan Jokowi-JK yang rendah, tingkat kepuasan publik atas kinerja para menterinya justru lebih jebok lagi di bawah 50 persen yakni hanya 46,8 persen.

Pewarta: Jaka Suryo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015