Kemenangan ini menyusul kesuksesan Djokovic di Australia Terbuka dan Indian Wells, dan merupakan gelar kelima petenis Serbia ini di Miami, lapor Reuters.
Ia sekarang telah mengalahkan Murray dalam sepuluh pertandingan secara beruntun di lapangan keras, dan memiliki rekor keseluruhan 18-8 atas petenis Skotlandia tersebut.
Pertandingan ini berlangsung sengit selama dua set, namun setelah Djokovic mematahkan "serve" lawannya di game pertama pada set terakhir, ia tidak pernah lagi melihat ke belakang.
Murray memulai pertandingan agresif dan mematahkan "serve" Djokovic pada game ketiga, namun petenis Serbia itu balik mematahkan "serve" lawannya dan kemudian mendominasi pada "tie break".
Set kedua menampilkan permainan tenis mengagumkan dari kedua pemain, namun kemudian berbalik menguntungkan Murray, pada kedudukan 5-4, ketika ia mematahkan "serve" Djokovic untuk mencatatkan "love".
Menyusul pengembalian brilian dari pukulan "overhead" yang dilepaskan Djokovis yang membuat dirinya mendapatkan "break point", Murray mengunci set melalui pukulan "backhand" menyilang.
Djokovic kehilangan ketenangannya, mendapat peringatan karena berteriak pada akhir set yang membuat seorang "ball boy" sempat terguncang.
Namun petenis Serbia itu dengan cepat mengubah kemarahannya menjadi keuntungan. Ia mematahkan "serve" Murray pada game pertama set ketiga, ketika petenis Skotlandia itu dua kali mengarahkan bola ke net pada dua angka terakhir untuk memberi keuntungan pada Djokovic.
Murray yang kelelahan tidak mampu memulihkan keadaan dan setelah kalah dari Djokovic di final Australia dan semifinal Indian Welles, ia kembali harus mengalami kekecewaan.
(Uu.H-RF/I015)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015