Generasi muda Jambi termasuk anak-anak jangan sampai mau diajak penganut paham radikal. Jangan dengarkan bujuk rayu dan iming-iming yang ditawarkan oknum penganut paham radikal itu,"
Jambi (ANTARA News) - Gubernur Jambi Hasan Basri Agus meminta warga Jambi untuk tidak terpengaruh dengan paham radikal, mengingat sudah banyak anak muda yang terkecoh dengan bujuk rayu penganut paham radikal, seperti kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Syria).
"Generasi muda Jambi termasuk anak-anak jangan sampai mau diajak penganut paham radikal. Jangan dengarkan bujuk rayu dan iming-iming yang ditawarkan oknum penganut paham radikal itu," kata Hasan Basri, di Merangin, Minggu.
Menurut Gubernur, banyak cara dilakukan oknum penganut paham radikal untuk merekrut penganut-penganut radikal yang baru, salah satunya mengiming-imingkan gaji besar.
Apalagi di saat harga kelapa sawit dan getah karet sedang anjlok seperti saat ini, bujukan itu memang sangat rawan.
"Bagi generasi muda yang tidak berpikir panjang, tentu iming-iming gaji besar itu sangat menggoda. Namun demikian harus dipikir panjang dampak negatifnya. Generasi muda yang telah terkecoh sudah banyak jadi korban, meninggal di Syria dan Irak," katanya pula.
Salah satu penyebabnya, kata Gubernur, karena mereka menjadi korban oleh kekerasan terhadap peran yang mereka lakukan.
Selain itu, cuaca di Syria dan Irak sangat jauh berbeda dengan cuaca di Indonesia.
Generasi muda yang jadi korban itu kebanyakan tidak mampu beradaptasi dengan cuaca yang kadang sangat dingin sekali dan tidak jarang cuaca di Syria dan Irak menjadi sangat panas sekali.
"Siapa pun orangnya, baik anak-anak muda yang masih sekolah, orang tua, remaja atau ulama sekali pun yang berusaha mengembangkan paham radikal di Indonesia khususnya di Provinsi Jambi, akan diproses secara hukum," katanya lagi.
Gubernur menambahkan, jika di RT atau desa di Kabupaten Merangin ada oknum yang mengembangkan paham radikal, segera cepat laporkan kepada pihak berwajib atau pemerintah setempat untuk ditindaklanjuti, ujarnya lagi.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015