Kalau sungainya itu sehat tentu langsung bisa diminum,"

Lebak (ANTARA News) - Dirjen Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hilman Nugroho mengatakan daerah aliran Sungai Ciujung dinilai kurang sehat dengan diteksi kualitas airnya itu.

"Kalau sungainya itu sehat tentu langsung bisa diminum," kata Hilman saat acara "Green Action Polisi Sahabat Alam" di Kabupaten Lebak, Banten, Minggu.

Selama ini, daerah aliran Sungai Ciujung kurang baik, selain airnya tidak sehat juga bisa menimbulkan banjir dan longsor.

Hampir setiap tahun Sungai Ciujung menimbulkan banjir hingga menggenangi Tol Merak-Jakarta.

Untuk itu, mencegah kerusakan daerah aliran sungai tersebut diperlukan perbaikan mulai dari hulu hingga hilir.

Sebab perbaikan sungai itu tidak bisa diperbaiki hanya di kawasan hulu saja,tetapi harus dilakukan hingga hilir.

"Saya kira kunci aliran sungai itu dengan melakukan perbaikan sebaiknya-baiknya dari hulu sampai hilir," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk seluruh kabupaten di Jawa dan Bali setiap tahun diminta melaksanakan gerakan penanaman kiri kanan sungai pada daerah aliran sungai yang kritis.

Gerakan penanaman ini sebanyak 10.000 hektar tanaman bambu,termasuk di Provinsi Banten.

"Kami sudah menyediakan uangnya untuk gerakan penanaman kiri kanan sungai," ujarnya menjelaskan.

Sementara itu, Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi mengatakan saat ini jumlah sungai besar yang ada di Lebak sebanyak 11 sungai dan ratusan anak sungai.

Pemerintah daerah setiap tahun melaksanakan gerakan tanam di sepanjang aliran sungai tersebut.

Penanaman aliran sungai itu, diantaranya pohon bambu untuk menahan erosi dan longsor.

Selain itu juga menanam aneka jenis pohon tanaman keras dan hortikultura.

"Alhamdulilah, tahun ini daerah aliran sungai Ciujung tidak meluap hingga menimbulkan kebanjiran karena program rehabilitasi penghijauan hutan di sini cukup bagus," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015