Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menyambut kedatangan 110 warga negara Indonesia (WNI) yang berhasil dievakuasi dari Yaman di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu sore.
Sebanyak 110 WNI tersebut, menurut keterangan pers Kementerian Luar Negeri, yang diterima Antara, di Jakarta, merupakan rombongan pertama yang tiba di Indonesia dari 262 WNI yang berhasil keluar dari Yaman ke Jizan, Arab Saudi beberapa hari lalu.
Sisa WNI akan di jemput oleh pesawat TNI-AU di Jizan untuk diterbangkan ke wilayah Oman dan selanjutnya ke Indonesia dengan pesawat komersial.
Menurut pihak Kemlu RI, keadaan keamanan di Yaman, khususnya di bagian barat Yaman di sekitar kota Aden dan Sanaa semakin memprihatinkan. Kontak senjata antara pihak yang bertikai semakin meluas.
Keadaan itu mempersulit upaya evakuasi yang dilakukan dan mengharuskan Tim Evakuasi WNI untuk terus menyesuaikan skenario, langkah dan proses evakuasi. Bagaimana pun, tim evakuasi tetap berpegang pada prisin melakukan evakuasi secara cepat, aman dan efisien.
Terkait kondisi di Yaman, Pemerintah Indonesia kembali menyesalkan jatuhnya korban sipil dalam pertikaian di Yaman.
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia terus menyerukan agar semua pihak yang bertikai dapat lebih menahan diri dan memperhatikan keselamatan warga sipil, baik itu warga Yaman maupun warga asing.
Sebelumnya, pada Sabtu (4/4) Tim Percepatan Evakuasi WNI yang berangkat dari Jakarta Kamis lalu berhasil masuk ke kota Tareem melalui perbatasan Yaman-Oman. Tim evakuasi itu telah berkoordiansi dengan WNI yang ada di Tareem, Al Mukalla dan kota lainnya di daerah Hadhramaut untuk mempersiapkan proses evakuasi.
Tim Relawan Percepatan Evakuasi yang di pimpin oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Hadhramaut pun telah dibentuk.
Tim terpadu evakuasi WNI itu juga telah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk para tokoh ulama, pimpinan universitas dan pesantren, guna membantu meyakinkan WNI yang ada di daerah Hadhramaut agar bersedia dievakuasi.
Proses evakuasi di mulai pada Desember 2014 dan sampai hari ini sebanyak 590 orang telah kembali ke Indonesia.
Sisanya sebanyak 202 WNI saat ini sudah dievakuasi ke wilayah yang lebih aman, yaitu di Jizan, Arab Saudi dan Djibouti.
Sampai sekarang masih terdapat sejumlah WNI yang berada di berbagai tempat penampungan (safe house) dan menunggu evakuasi, yaitu 89 orang di Aden, 14 orang di Sana'a, 40 orang di Al Mukalla, dan 58 orang di Tareem.
Seperti diberitakan, Pemerintah Indonesia telah mengirimkan Tim terpadu ke Yaman dan Salalah, Oman untuk melakukan evakuasi WNI secara intensif, termasuk dengan mengerahkan satu pesawat TNI-AU Boeing 737-400 dan satu kapal yang disewa dari Djibouti.
Tim evakuasi yang dikirim Pemerintah Indonesia terdiri dari 43 personel, meliputi 14 orang Kementerian Luar Negeri, 21 orang TNI AU, tujuh orang Polri, dan tiga orang dari Badan Intelijen Nasional (BIN).
Tim tersebut terus mencari cara untuk dapat mengevakuasi seluruh WNI di Yaman secara cepat, aman dan efisien.
Operasi evakuasi WNI di Yaman itu juga melibatkan lima Perwakilan RI yaitu KBRI Sanaa, KBRI Riyadh, KBRI Muscat, KBRI Addis Ababa dan KJRI Jeddah.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015