"Kebanyakan milisi telah dipindahkan dari kota ini," kata Ahmed al-Kraim, kepala dewan kota Tikrit dan provinsi Salahuddin.
Pencurian dan pembakaran terjadi sejak Rabu lalu hanya beberapa jam setelah pemerintah Irak mengumumkan bahwa pasukan keamanan dan milisi Syiah telah menduduki kembali kota itu menyusul pertempuran selama sebulan melawan ISIS yang menguasai kota itu sejak Juni tahun lalu.
Ratusan rumah dan toko dijarah milisi Syiah yang membuat Perdana Menteri Haidar al-Abadi yang beraliran Syiah memutuskan menarik milisi Syiah dari Tikrit.
Para politisi Suni mengatakan bahwa penjarahan dan pembungihangusan berhenti Sabtu kemarin setelah "pasukan pusat dan polisi setempat bersama dengan pasukan antiteror menjadi penanggungjawab keamanan kota Tikrit.
Juru bicara milisi Syiah, Karim al-Noori, membenarkan bahwa 80 persen pejuang relawan Syiah telah meninggalkan Tikrit.
"Situasi kota kini tenang," kata seorang polisi di Tikrit.
Beberapa bulan sebelumnya ISIS membantai ribuan warga Syiah dan anggota kelompok yang tidak sepaham dengan mereka di Tikrit, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015