Dubai (ANTARA News) - Iran mencabut sebagian peraturan yang melarang perempuan menghadiri pertandingan olah raga laki-laki, kata wakil menteri olah raga, Sabtu, beberapa hari setelah pengadilan mengampuni seorang perempuan Inggris keturunan Iran, yang memrotes peraturan itu.
Hukum Islam Iran melarang perempuan menyaksikan pertandingan olah raga laki-laki.
Pada Januari, pemerintah mengatakan akan mengizinkan perempuan asing menghadiri pertandingan olah raga laki-laki, tapi perempuan Iran masih dilarang melakukan itu.
Kebijakan baru untuk perempuan dan keluarga itu akan berlaku pada tahun ini berdasarkan atas penanggalan Iran, kata Abdolhamid Ahmadi sebagaimana dikutip kantor berita IRNA.
Perhitungan penanggalan Iran berakhir pada Maret 2016.
Namun, Ahmadi mengatakan sejumlah pertandingan masih terlarang.
"Tentu saja, di sejumlah wilayah olah raga dimana keluarga tidak tertarik untuk menghadiri atau tidak mungkin hadir," katanya.
Pekan lalu, pengadilan banding mengampuni Ghoncheh Ghavami, seorang warga Inggris keturunan Iran yang ditangkap Juni di luar stadion, lokasi ia dan beberapa orang lain menggelar aksi protes agar perempuan diizinkan menyaksikan langsung pertandingan voli laki-laki, demikian Reuters.
(Uu.G003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015