Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Koperasi dan UKM akan meneliti dampak keberadaan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di masyarakat terhadap pengurangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja pada tahun 2007 dengan melibatkan perguruan tinggi. Studi tersebut, kata Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali di Tangerang, Sabtu, merupakan yang pertama sejak pemerintah mulai kembali menyalurkan dana bergulir kepada Koperasi Simpan Pinjam sejak tahun lalu. "Program ini baru dua tahun jalan jadi kita belum lakukan studi, tahun depan kita lakukan studi khususnya seberapa besar efektifitas LKM itu bagi pengurangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja," kata Menteri usai memberikan orasi berjudul "Memulai dari yang Kecil" pada acara Wisuda Sarjana IX dan Pelantikan Mahasiswa Baru Universitas Pramita Indonesia. Studi tersebut, katanya, bukan saja kepada KSP yang telah memperoleh dana bergulir dari Kementerian Koperasi dan UKM, tapi juga KSP yang telah mandiri dan kini menjadi besar. "Ada LKM yang sudah kuat, yang tidak peroleh perkuatan, ini juga jadi obyek studi kita untuk dijadikan semacam percontohan yang kita harapkan dapat direplikasikan ke mana-mana," katanya. Mengenai berapa perkiraan pengurangan pengangguran setelah program ini digulirkan pemerintah, Menteri mengatakan, dirinya tidak mau berspekulasi soal ini. Namun dari berbagai kunjungannya ke daerah dan melihat KSP ternyata ada kemajuan yang cukup signifikan dari KSP tersebut misalnya ada sebuah KSP yang awalnya hanya melayani 50-an anggota tapi sekarang sudah berkembang menjadi hingga 3.000 nasabah. Kemenkop dan UKM sejak tahun lalu meluncurkan Program dana bergulir bagi KSP melalui Program Pembiayaan Produktif Koperasi dan Usaha Mikro (P3KUM). Program ini merupakan program perkuatan modal bagi KSP di setiap kecamatan. Selain program ini ada juga Program Perempuan Keluarga Sehat Sejahtera (Perkassa). Kedua program tersebut dimaksudkan juga untuk mengurangi kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja. Presiden Susilo Bambang Yudhoyoni usai rakor khusus membahas langkah pengurangan kemiskinan dan pengangguran di Yogyakarta mengatakan bahwa selama setahun ini angka pengangguran telah berkurang satu juta orang dari sebelumnya sebanyak 11 juta orang. Menteri Suryadharma Ali dalam orasinya juga mengatakan bahwa kebijakan yang tepat untuk mengatasi kemiskinan, pengangguran dan keterbelakangan adalah dengan pemberdayaan koperasi dan UMKM. Pilihan ini didasarkan karena sektor tersebut mencapai 99,9 persen dari seluruh unit usaha yang ada. Sektor tersebut juga menyerap 96,77 persen kesempatan kerja di Indonesia dan menyumbang Produk Domestik Bruto 54,2 persen, sehingga jika pemberdayaan sektor ini berhasil berarti sebagian masalah ekonomi sudah terselesaikan. Usaha mikro karena skala usahanya rentan akan menyebabkan kemiskinan masyarakat yang akhirnya menjadi beban seluruh bangsa karena 90,36 persen usaha kecil masih mengandalkan modal sendiri yang terbatas.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006