Denpasar (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bali menargetkan tingkat kunjungan wisatawan Tiongkok pada 2015 mencapai satu juta orang seiring kebijakan bebas visa bagi 45 negara.
"Tahun lalu wisatawan Tiongkok 560 ribu, kalau bisa tahun ini satu juta orang," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, wisatawan Tiongkok cukup tinggi peluangnya ke Bali karena selama ini sudah menduduki posisi nomor dua kunjungan tertinggi ke Pulau Dewata. Apalagi pihaknya beberapa hari lalu sudah mengadakan kunjungan balasan ke dua provinsi di Tiongkok, yakni Yunnan dan Hainan.
"Dengan bebas visa kita siap, tetapi memang jika ada kekurangan harus kita perbaiki," ujar Pastika.
Ia mengemukakan, beberapa hal yang harus diperbaiki dari kepariwisataan Bali yakni dari sisi pengelolaan destinasi, pramuwisata, tempat-tempat tujuannya, jalan, infrastruktur, sumber daya pariwisata, dan promosi pariwisata.
Pastika juga mengajak para pemangku kepentingan pariwisata dan masyarakatnya untuk bisa melihat ke luar Bali terkait hal-hal apa saja yang sudah dilakukan daerah lain dalam menata kepariwisataannya.
"Tidak perlu jauh-jauh, Banyuwangi, NTB, dan NTT sudah begitu tumbuh pariwisatanya dan kita jangan menganggap remeh mereka," katanya sembari menyebutkan apalagi akhir tahun ini akan efektif berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Dia berpandangan Bali harus terus mengembangkan pariwisata karena selama ini memang hidup dari sektor itu.
"Industri yang paling menguntungkan itu adalah pariwisata, duitnya jelas, orang yang datang orang berwisata. Mereka bawa uang cash (tunai), orang yang bepergian juga biasanya mengeluarkan uang tidak terlalu banyak perhitungan," ujarnya.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015