Ternate (ANTARA News) - Pastur Gereja Santo Willibrordus Kota Ternate, Maluku Utara, meminta seluruh umat Kristiani memaknai prosesi perayaan Paskah, terutama perjalanan Yesus saat bersama umatnya kala itu.
Pastur Gereja Santo Willibrordus, Titus Rahail, di Ternate, Sabtu, mengatakan bahwa perayaan Paskah yang berlangsung secara khitmat kemarin merupakan puncak dari sebuah perjalanan puasa, yang diawali dengan hari Rabu abu tanggal 18 Februari 2015.
"Jadi kita mengawali pesta Paskah, itu mengawalinya dengan puasa selama 40 hari, dan puncaknya Jumat kemarin dan untuk jemaat dalam sakramen tersebut berjumlah sekitar 900 lebih.
Menurut Titus, tujuan dari puasa tersebut adalah agar umatnya bisa memurnikan raga, memurnikan diri, siapkan diri, untuk perayaan paskah, jadi sebuah proses selama empat puluh hari itu, kita berpuasa dan berpantang bermati raga.
Dia menjelaskan, ada tiga hal yang dilakukan selama masa puasa, pertama hidup rohani berdoa, kemudian amal yakni kegiatan-kegiatan sosial lantas puasa itu sendiri dan hari itu puncak yang diawali dengan hari Rabu abu, kemudian Minggu palem mengenang Tuhan Yesus saat dalam penderitaan.
Setelah minggu palem itu kita masuk dalam gereja, dalam tradisi gereja Khatolik itu kita sebut tri hari suci, untuk tri hari suci dimulai dengan hari Kamis malam, lalu melakukan perjamuan terakhir, dan Yesus bersatu dengan para murid di taman Getzemani dan disitulah ia menyerahkan dirinya untuk penderitaan, jelasnya.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015