Khost, Afghanistan (ANTARA News) - Sedikitnya dua orang tewas dan delapan lainnya cedera dalam dua serangan bunuhdiri secara terpisah di daerah yang digoncang pemberontakan di Afghanistan timur Jum`at, kata para pejabat. Satu penyerang bunuhdiri menabrakkan mobil bermuatan bom kepada satu iring-iringan militer Afghan dan NATO di Gardez, ibukota kota Paktia, menewaskan seorang serdadu Afghan dan seorang penduduk sipil, kata kepala kepolisian provinsi, Abdul Hanan Raufi kepada AFP. Lima orang lainnya termasuk tentara dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional pimpinan NATO luka-luka dalam ledakan tersebut. Tentara NATO mengalami `luka sangat ringan`, katanya menambahkan. Markas besar Pasukan Bantuan Keamanan Internasional pimpinan NATO (ISAF) di Kabul membenarkan adanya serangan terhadap pasukannya, tetapi tidak segera bisa dimintai tanggapan mengenai korban. "Kami bisa membenarkan adanya serangan bom bunuhdiri," kata kantor bidang pers sekutu di Kabul. Jurubicara Taliban, Mohammad Hanif mengakui kepada AFP dari suatu lokasi yang tak disebutkan, bahwa pihaknya mengaku bertanggungjawab atas serangan di Paktia tersebut. "Kamilah yang melakukan pemboman bunuhdiri," katanya, seraya menambahkan bahwa pelaku pembomnya adalah seorang berkebangsaan Afghan dari provinsi tetangga Khost. Ledakan kemudian disusul oleh bom bunuhdiri lainnya di sekitar kota perbatasan di provinsi tetangga, Paktia, yang menyebabkan dua tentara Afghan terluka dan seorang warga sipil luka-luka, kata gubernur. "Ada serangan bunuhdiri oleh musuh-musuh Afghanistan. Dua tentara dan seorang penduduk sipil luka-luka," kata gubernur Paktia, Mohammad Akram Khpolwak kepada AFP, menggunakan sebutan pejabat Afghan untuk milisi Taliban. Tentara berpatroli di Shkin, satu kota di perbatasan Afghan-Pakistan, ketika ledakan itu terjadi, katanya menambahkan. Hanif dari Taliban mengatakan tidak menyadari kalau ada ledakan kedua. Serangan-serangan yang terjadi hari Jum`at itu menyebabkan jumlah pemboman bunuhdiri menjadi 14 di seluruh Afghanistan sejak 25 November. Kejadian pemboman bunuhdiri meningkat di Afghanistan dalam tahun ini dan Presiden Hamid Karzai pada pekan ini mengecam atas meningkatnya serangan demikian terhadap Pakistan. Dalam tahun ini, sebagian besar kekerasan yang terjadi sejak rezim Taliban digulingkan oleh pasukan yang dipimpin AS pada 2001, lebih dari 100 terdiri serangan bunuhdiri. Taliban mempimpin serangan-serangan pemberontakan di seluruh Afghanistan, terutama di selatan dan timur negara tersebut. Hampir 4.000 orang, kebanyakan di antara mereka sipil, telah tewas dalam kekerasan sejak tahun 2006.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006