Jakarta (ANTARA News) - Ancaman bom yang diterima Radio Pelita Kasih (PK)96,35 FM yang berada di Kompleks Suara Pembaruan, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur ternyata palsu. "Setelah dilakukan penyisiran oleh Tim Gegana, tidak ditemukan hal-hal yang dimaksud oleh si pengirim pesan," kata Chrisantus Harry Krisnanto, Program Koordinator Internal Radio Pelita Kasih di Jakarta, Sabtu. Menurut Chris, ancaman bom itu diterima oleh operator SMS Interaktif yang selama ini biasa digunakan untuk penyampaian "request" (permintaan) lagu atau pesan dari pendengar kepada redaksi Radio Pelita Kasih. Ancaman yang diterima pada Jumat (15/12) pukul 22.37 WIB dari sebuah nomor telepon seluler dari salah satu operator ternama yang berbunyi :"Kalau anda mau selamat, cepat pergi dari sini karena nanti sore tempat ini akan diledakkan." Setelah melaporkan ancaman tersebut pada Kepolisian, Tim Gegana datang dan melakukan penyisiran di tiga lantai ruangan hingga pemancar radio tersebut dan tidak menemukan barang-barang yang menyerupai bahan peledak. Program Koordinator Radio Pelita Kasih tersebut mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali menerima ancaman semacam itu. Disinggung mengenai antisipasi dari Radio Pelita Kasih terhadap kemungkinan ancaman, terlebih menjelang Perayaan Natal 2006 ini, Chris mengaku pihaknya tetap waspada dan menjalin koordinasi dengan Kepolisian dari Mapolres Jakarta Timur. Chris menambahkan, kegiatan di Radio Pelita Kasih tetap berjalan normal dan tim keamanan internal tetap berjaga-jaga di lokasi tersebut.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006