"Pasangan Eropa biasanya bermain rapi dan rapat. Mereka tidak mengandalkan kekuatan. Itu yang perlu diwaspadai," kata Hendra seperti dilansir Tim Humas dan Media Sosial Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.
Meskipun Mathias/Carsten merupakan pasangan unggulan dua, rekor pertemuan mereka dengan Hendra/Ahsan dimenangkan ganda putra Indonesia itu.
"Penampilan mereka juga sedang bagus dan terus naik. Apalagi kemarin mereka juara All England. Mereka pasti lebih percaya diri," ucap Ahsan.
Dalam tiga pertemuan sebelumnya, Hendra/Ahsan selalu mendominasi dengan kemenangan terkahir ganda Indonesia pada turnamen "BWF World Superseries Finals 2013".
Hendra/Ahsan mampu melaju putaran semifinal turnamen tingkat "Super Series Premier" itu setelah mengalahkan ganda putra Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa dalam putaran delapan besar dengan skor 10-21, 21-13, dan 21-12 selama 49 menit di Pura Stadium Kuala Lumpur.
"Pada game pertama kami menang angin dan tidak bermain menyerang. Kami ragu-ragu dan menjadikan lawan lebih percaya diri. Pada game kedua dan ketiga kami lebih berani dan bermain tanpa beban," tutur Ahsan.
Hendra mengatakan ganda putra Jepang itu merupakan pasangan pebulu tangkis dengan kekuatan bertahan dan tidak gampang dikalahkan.
"Saat kami memberi bola tanggung dan harusnya mereka mati, mereka masih dapat mengembalikan bola itu," ujar Hendra.
Hendra/Ahsan menjadi satu-satunya wakil Indonesia ke putaran semifinal pada nomor ganda putra, setelah pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi kalah dari Mathias/Carsten pada putaran perempat final dengan skor 21-23, 21-14, dan 11-21.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015