Bantul (ANTARA News) - Ratusan umat Katolik Paroki Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengikuti jalan salib memperingati perayaan Jumat Agung atau peristiwa wafatnya Yesus Kristus, Jumat.
Upacara jalan salib yang digelar dengan tablo atau drama kolosal ini mengisahkan tentang perjalanan Yesus Kristus mulai dari ditangkap prajurit Romawi sampai menuju ke puncak Gunung Golgota atau Gunung Tengkorak di mana akhirnya Yesus disalibkan dan wafat.
Tidak sedikit umat Katolik yang terdiri atas kaum muda maupun orang tua larut dalam kisah sengsara Yesus Kristus yang mendapatkan siksaan sepanjang perjalanan hingga tidak sedikit umat yang terdengar sesengukkan menahan isak tangis maupun menteskan air mata.
"Saya bisa lebih menghayati kisah sengsara Yesus melalui upacara jalan salib ini, ya saya tidak kuasa menahan tangis dan ikut sedih karena perjalanan Yesus benar-benar berat dan mendapatkan siksaan yang sadis hingga akhirnya wafat," kata salah satu umat Tamara Putri.
Menurut salah satu pastur Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran, Romo Herman Yosep Singgih Sutoro drama jalan salib ini mengajak umat Katolik untuk mengimani teladan Yesus Kristus dan disertai perbuatan kasih akan semakin hidup.
"Jalan salib ini mengingatkan kita untuk selalu beramal kasih, membantu sesama, perhatian terhadap sesama," katanya.
Ia mengatakan, drama kolosal yang khusus dihadirkan menjelang perayaan Paskah ini diharapkan dapat mengguhag hati manusia khususnya umat Katolik untuk lebih merasakan bagaimana pengorbanan Yesus yang menderita hingga wafat di kayu salib untuk menebus dosa manusia.
"Drama jalan salib ini juga sangat kompeten dengan nilai-nilai saling mengasihi antarsesama manusia," katanya.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015