Imbauan itu disampaikan Ketua Rabithah Alawiyah (wadah berhimpun habaib) Kota Martapura dan Banjarbaru, Abdullah Al Kaff, di Banjarbaru, Kamis, terkait peperangan di Yaman.
Ia mengatakan, kecemasan orangtua yang hampir setiap saat menelepon anaknya menimbulkan perasaan tidak tenang baik santri maupun mahasiswa di negara Jazirah Arab itu.
Disebutkan, sebagian besar warga negara Indonesia di Yaman terutama di Kota Tarim, Hadramaut, relatif lebih aman karena jaraknya cukup jauh dari lokasi pertempuran.
"Jadi, kecemasan bukan berasal dari pertempuran yang masih berlangsung di Sana'a dan Aden, tetapi justru dari sambungan telepon yang menanyakan kondisi di Yaman," ungkapnya.
Dua anak perempuannya tengah menuntut ilmu di negara itu dan informasi yang diterima dari kedua puterinya, situasi dan kondisi terutama di Hadramaut relatif aman sehingga tidak ada yang perlu dicemaskan para orang tua.
"Informasi terakhir saya terima dari puteri kami, situasi dan kondisi relatif aman meski pun diberlakukan jam malam sehingga tidak ada yang perlu dicemaskan," ujarnya.
Pewarta: Yose Rizal
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015