Semarang (ANTARA News) - Pebalap Rio Haryanto tidak bisa menghasilkan catatan waktu yang maksimal saat tampil pada hari pertama tes pramusim lomba balap mobil GP2 Series di Sirkuit Sakhir, Bahrain, Rabu (1/4) waktu setempat, karena ada masalah pada kendaraannya.
Cep Goldia, media relaton Rio Haryanto dalam rilisnya yang diterima di Semarang, Jateng, Kamis, menyebutkan ketika Rio yang tergabung dalam tim Campos Racing tersebut turun pada fase terakhir, lintasan di sirkuit tersebut licin sehingga ia mengalami sejumlah hal yang tidak terduga.
Akibatnya, pebalap nasional asal Solo, Jawa Tengah itu, pada sesi pagi hari hanya menempati posisi urutan ke-15 dengan catatan waktu 1:43.347 (18) putaran) terpaut 0,868 detik dari juara umum GP2 Series 2012 Mitch Evans, sedangkan sesi sore harinya hanya menempati posisi ke-21 dengan catatan waktu 1:43.207 (15 putaran).
Pada sesi pagi hari, posisi pertama ditempati pebalap tim Russian Time Mitch Evans dengan catatan waktu 1:42.479, kedua Norman Nato dari tim Arden Internasional dengan catatan waktu 1:42.653, sedangkan ketiga adalah Marco Sorensen (Carlin) dengan catatan waktu 1:42.689.
Pada sesi sore hari, posisi pertama ditempati pebalap dari tim Racing Engineering Jordan King dengan catatan waktu 1:41.494, kedua adalah Micth Evans (Russian Time) 1:41.608, sedangkan ketiga adalah Sergey Sirotkin (Rapax) 1:41.636.
"Drag Reduction System" (DRS) yang baru dipakai untuk musim balap ini mengalami masalah elektris. DRS sebenarnya untuk menambah kecepatan hingga 15 kilometer/jam di trek lurus dengan cara membuka sayap belakang tetapi tidak diperlukan saat menikung.
Aktivitas DRS menyebabkan berkurangnya kecepatan yang diperlukan untuk menambah cengekaraman mobil saat melahap tikungan pada kecepatan tinggi. Hanya saja, saat pengereman ternyata sayap belakang Rio tetap terbuka. Rio Haryanto tidak bisa menghasilkan catatan waktu yang optimal.
Di samping itu, masalah pada rem akhirnya menyebabkan flat spot pada ban yang semakin mengurangi handel dan grip mobilnya.
Lokasi Sirkuit Internasional Bahrain yang berada di tengah padang pasir menjadikan lintasan berdebu dan membuat mobil kehilangan banyak daya cengekeram. Selain itu, terik matahari dan temperatur yang panas semakin menantang semua pebalap yang tampil pada sesi pramusim ini.
Sebanyak 24 pebalap dari berbagai negara menjadi pesaing Rio Haryanto pada hari pembuka itu.
Sesi pertama yang berlangsung selama tiga jam itu dengan kondisi trek yang tidak ideal memaksa para pebalap untuk memutar strategi.
Mayoritas pada sesi ini, dimanfaatkan para pebalap untuk menyelesaikan putaran tersebut dengan maksud untuk mempelajari berbagai setelan mobil tanpa mengejar waktu tercepat.
Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015