Kupang (ANTARA News) - Plt Bupati Kabupaten Belu, Atambua, Nuta Tenggara Timur, Wilhelmus Foni mengatakan kehadiran pom air hidrolik yang dikembangkan oleh TNI sampai saat ini sangat membantu warganya dari masalah kekurangan air.
"Warga desa Kabuna khususnya saat ini sangat meikmati air bersih dari pompa air yang dikembangkan oleh TNI. Meka sangat terbantu," katanya kepada Antara di Kupang, Kamis.
Ia menjelaskan, pompa hidrolik tersebut menarik air dari sungai yang jaraknya mencapai lima sampai 8 kilometer, dan pembuatan pompa tersebut tidak membutuhkan banyak dana dari pemerintah, sebab hanya berkisar Rp10 juta sampai Rp15 juta.
Dan menurutnya dengan jumlah dana tersebut hanya dibutuhkan untuk membeli pipa serta peralatan penampung air, agar bisa disalurkan ke warga di desa Kabuna tersebut.
Selain di desa Kabuna, pemda Belu juga berencana untuk membangun pompa dengan jenis yang sama di desa Salore, agar masyarakat di desa tersebut juga dapat menikmati air bersih.
"Saat ini masih dilakukan peninjauan terhadap lokasi tersebut, sementara itu untuk pipa airnya pada awal tahun kemarin kami menerima dari pihak ekspedisi NKRI, dan itu sangat membantu warga di desa tersebut," tuturnya.
Sementara itu, lanjutnya jika menggunakan gaya dorong listrik maka akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak lagi, sehingga dianjurkan agar pompa hidrolik milik TNI yang saat ini bukan hanya digunakan oleh warga NTT saja namun hampir di seluruh Indonesia.
Menurutnya pompa hidrolik itulah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di NTT saat ini, khususnya saat musim kemarau dan hanya mengandalkan air sungai, khususnya bagi masyarakat di pedalaman.
Sementara itu, terkait mensuskseskan swasembada pangan, ia menyatakan melibatkan semua unsur di Belu, baik Dandim, Danramil, Koramil untuk memberikan penyuluhan bagi masyarakat di Belu dalam rangka mensuskseskan program tersebut.
"Penataan kelompok-kelompok tani juga telah berjalkan dengan baik, sampai saat ini, sehingga menurut Jenderal TNI Dr. Moeldoko, Belu merupakan perbatasan teraman di dunia karena kerjasama antara dan TNI tetap terjaga," tambahnya.
Saat ini, ide pompa ram Hidrolik yang diprakarsai oleh Letnan Kolonel Simon P. Kamlasi tersebut telah mencapai 103 unit yang menyebar hampir di seluruh wilayah NTT, belum termasuk di luar NTT seperti Kalimantan dan provinsi lainnya.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015