Ada beberapa kepala negara yang akan menjadi keynote speaker (pembicara kunci) dalam acara ini

Jakarta (ANTARA News) - Pertemuan Bisnis Asia-Afrika atau Asia Africa Business Summit yang merupakan bagian dari Konferensi Asia-Afrika akan difokuskan untuk membahas empat bidang ekonomi yaitu infrastruktur, perdagangan, agribisnis, kemaritiman, dan kelautan.

"Asia Africa Business Summit ini akan fokus pada empat bidang yang sejalan dengan prioritas pemerintahan Indonesia yaitu infrastruktur, perdagangan di antara negara-negara Asia Afrika, agribisnis, kemaritiman, dan kelautan," kata Ketua Pelaksana AABS Noke Kiroyan di Jakarta, Kamis.

Pertemuan Bisnis Asia Afrika itu akan dilaksanakan di Jakarta pada 21-22 April 2015. Pertemuan itu dilaksanakan atas kerja sama antara Kementerian Luar Negeri RI dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Menurut Noke, pertemuan bisnis tersebut akan dihadiri 400 peserta yang terdiri atas 200 peserta asal Indonesia dan 200 peserta dari negara-negara Asia dan Afrika.

Dia juga menyampaikan bahwa ada beberapa kepala negara Asia dan Afrika yang akan menjadi pembicara kunci dalam pertemuan bisnis itu.

"Ada beberapa kepala negara yang akan menjadi keynote speaker (pembicara kunci) dalam acara ini. Ada baiknya kita dengar beberapa policy (kebijakan) dari beberapa kepala negara terkait upaya memajukan ekonomi di negaranya," ujar dia.

juga menyebutkan sejauh ini sudah ada dua kepala negara yang mengonfirmasi kehadiran dan akan menjadi pembicara kunci dalam Pertemuan Bisnis Asia Afrika itu, yaitu Presiden Afrika Selatan dan Presiden Ethiopia.

Namun, terkait kabar bahwa Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping akan menjadi salah satu pembicara kunci dalam pertemuan itu, Noke mengaku pihaknya belum mendapat konfirmasi tentang hal itu.

Pertemuan Bisnis Asia Afrika 2015 itu, menurut dia, juga bertujuan membentuk "Asia Africa Business Council" (Dewan Bisnis Asia Afrika) yang akan dimanfaatkan sebagai media untuk meningkatkan hubungan bisnis di antara negara-negara Asia dan Afrika.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015