Ternate (ANTARA News) - Festival Legu Gam 2015 yang akan digelar di Ternate, 11-30 April akan menyuguhkan berbagai kegiatan menarik, di antaranya penyajian makanan adat terpanjang yang ditargetkan masuk rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
Sekertaris Panitia Festival Legu Gam 2015 Farida Syah mengatakan di Ternate, Kamis, makanan adat terpanjang yang akan disuguhkan pada festival tahunan tersebut, diletakan di tempat khusus yang memanjang mulai dari depan Kedaton Kesultanan Ternate hingga ke Kelurahan Sangaji sejauh sekitar satu km.
Tujuan meyuguhkan makanan adat terpanjang tersebut, selain untuk memberikan tontonan yang menarik kepada pengujung Festival Legu Gam, juga untuk memperkenalkan kekayaan dan kekhasan makanan adat di daerah ini.
Ia mengatakan makanan adat terpanjang tersebut bisa dinikmati secara gratis oleh pengunjung Festival Legu Gam, setelah melalui prosesi ritual pembacaan doa untuk keselamatan masyarakat Ternate dan daerah lainnya di Malut serta untuk almarhum Mudhafar Sjah, Sultan Ternate yang wafat pada 19 Februari 2015.
Menurut Farida Syah, selain makanan adat terpanjang, panitia Festival Legu Gam juga menampilkan sastra lisan terpanjang yang diharapkan pula bisa masuk MURI serta kegiatan basunat atau sunat tradisional yang diharapkan bisa melibatkan anak laki-laki di daerah ini.
Kegiatan lainnya pada festival yang telah masuk kalender pariwisata nasional tersebut adalah kegiatan yang rutin digelar setiap penyelenggaraan Festival Legu Gam, seperti ritual pawai obor gam macahaya ritual mengelilingi pulau Ternate melalui laut dan ritual mendaki di puncak Gunung Gamalama.
"Festival Legu Gam selama ini digelar untuk memeriahkan ulan tahun Sultan Ternate Mudhafar Sjah, tetapi karena Mudhafar Sjah telah wafat maka tahun ini untuk kegiatan ritual perayaan ulan tahun sultan diganti dengan kegiatan tabligh akbar," katanya.
Pada Festival Legu Gam 2015 ini lebih menonjolkan kegiatan budaya dan keagamaan, karena Kesultanan Ternate sebagai penyelenggara festival itu masih berduka atas wafatnya Sultan Ternate Mudhafar Sjah.
Pewarta: La Ode Aminuddin
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015