Yogyakarta (ANTARA News) - Forum Asia untuk kualitas udara yang lebih baik (Better Air Quality/BAQ) 2006, di Yogyakarta 13-15 Desember, ditutup dengan Deklarasi Yogya yang mencakup komitmen bersama mencapai perbaikan kualitas udara. Deklarasi Yogya merupakan sinyal kuat dari berbagai unsur termasuk pemerintah, akademisi, LSM, dan peneliti untuk bekerja sama mengupayakan kualitas udara di Asia lebih baik daripada sekarang. Komitmen untuk mengembangkan visi jangka panjang soal kualitas udara di kota-kota besar Asia, sebagai contoh, akan menginspirasi masyarakat serta pemerintah kota untuk memperbaiki pengelolaan udara. Setidaknya 20 perwakilan pemerintah negara-negara Asia, seperi India, China, Indonesia, Korea, dan Pakistan turut "memproklamirkan" komitmen untuk meninjau-ulang indeks polusi udara serta standar kualitas udara di negara masing-masing. Niat kuat untuk memperbaiki kualitas udara juga tercermin dari deklarasi tersebut lewat pengembangan rencana bersama untuk standarisasi emisi kendaraan bermotor dan kualitas bahan bakar. Selama ini, Clean Air Initiative Asia (CAI-Asia) telah mengupayakan standarisasi kualitas bahan bakar serta emisi kendaraan. Pada masa mendatang, diharapkan pemerintah negara-negara Asia dapat merumuskan rencana kerja tentang kualitas bahan bakar dan emisi kendaraan di negara masing-masing dan menuangkannya dalam kebijakan nasional. Kesepakatan lain yang dicapai lewat Deklarasi Yogya adalah mengembangkan penerapan kebijakan pengendalian emisi dari kendaraan yang masih beroperasi di jalan, artinya harus ada pengujian secara berkala terhadap kondisi kendaraan bermotor terkait emisi gas buang. Komitmen untuk terus mendorong sistem transportasi publik, berikut pendanaan dan infrastrukturnya, juga menjadi salah satu butir deklarasi mengingat publik juga harus diupayakan agar lebih memilih sarana transportasi umum daripada pribadi demi pengurangan emisi. Penerapan komitmen-komitmen ini membutuhkan sokongan dari semua pihak, di dalam maupun di luar kawasan Asia, itu sebabnya peserta BAQ 2006 menyepakati pentingnya bantuan teknis dan finansial dari komunitas pembangunan internasional. BAQ akan kembali digelar pada tahun 2008 guna membahas perkembangan kualitas udara di kawasan Asia. Tingginya laju pertumbuhan ekonomi di negara-negara Asia sangat terkait dengan urbanisasi, motorisasi, industrialisasi, serta konsumsi energi. Kesemua faktor yang mengiringi pertumbuhan ekonomi Asia tersebut kemudian menimbulkan tekanan yang lebih besar terhadap kualitas lingkungan hidup kota-kota Asia, terutama kualitas udaranya. Polusi udara di perkotaan itu telah menyebabkan ancaman serius bagi kesehatan penduduk. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar setengah juta orang meninggal dunia tiap tahunnya akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh polusi udara. Sementara Bank Pembangunan Asia (ADB) dan CAI-Asia memperkirakan kerugian ekonomi akibat buruknya kualitas udara bisa mengurangi 2-4 persen pendapatan nasional (GDP) sebuah negara.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006