Sukoharjo, Jawa Tengah (ANTARA News) - Target Kementerian Perdagangan untuk merevitalisasi 1.000 pasar rakyat pada tahun 2015 ini bukan hanya dari sisi perbaikan fisik saja, melainkan juga dari sisi ekonomi, sosial budaya dan manajemen.
"Jadi, pada tahun 2015--2019 nanti dengan target setiap tahun 1.000 pasar, program revitalisasi pasar kedepan kita bukan hanya fisik akan tapi juga ada revitalisasi ekonomi, sosial dan budaya, dan managemen," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina, seusai menghadiri Peresmian Pasar Jamu Nguter di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu.
Srie mengatakan, pihaknya akan melakukan pendampingan untuk revitalisasi pasar tersebut, di mana pada waktu yang lalu Kementerian Perdagangan berjalan sendiri dengan pasar yang sehat, bersih, tertib ukur, dan bebas bahan berbahaya, sementara kementerian lainnya juga memiliki program masing-masing.
"Tahun ini akan ada pilot project yang dinamakan Pemberdayaan Pasar Secara Terpadu," ujar Srie.
Dalam masa kepemimpinan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, lanjut Srie, nantinya pasar rakyat tersebut diharapkan mampu memiliki "icon branding" dan juga menginginkan adanya aktivitas sosial budaya di pasar tersebut.
"Kemudian selain branding, Mendag menginginkan ada aktivitas sosial budaya seperti perlombaan memasak, dan lain-lain. Harapannya, di pasar itu juga akan ada dua kios yang dibuka untuk menjual produk jamu," tutur Srie.
Ia menambahkan, terhitung mulai tahun 2011 hingga 2014 lalu, sebanyak 497 pasar sudah direvitalisasi dan memakan biaya kurang lebih sebesar Rp2,1 triliun, di mana sebanyak 53 pasar rakyat di antaranya merupakan program percontohan.
"Pasar percontohan itu kurang lebih berjumlah 53 pasar sampai 2014, dan kita pantau, omzetnya mampu meningkat mencapai 800 persen," ucap Srie.
Pada tahun 2015, ditargetkan revitalisasi pasar sebanyak 1.000 unit yang bersumber dari dana perbantuan dan dana alokasi khusus, di mana pada tugas pembantuan reguler sebanyak 25 pasar dengan total biaya Rp207,5 miliar, dan optimalisasi untuk 12 pasar dengan biaya Rp100 miliar.
Sementara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P), tugas pembantuan reguler untuk 141 pasar rakyat dengann total biaya mencapai Rp1,036 triliun, dan "refocusing" untuk tiga pasar dengan dana Rp18,5 miliar.
Untuk dana alokasi khusus (DAK), untuk reguler sebanyak 523 pasar dengan total biaya Rp690 miliar, dan tambahan untuk 230 pasar dengan total biaya Rp256 miliar. Dengan demikian, total pembangunan pasar dari tugas pembantuan dan DAK mencapai Rp2,30 triliun untuk 953 pasar.
Sementara dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, menyediakan dana untuk pasar tipe C dan D bagi 65 pasar sebesar Rp78 miliar, sehingga total untuk pembangunan 1.000 pasar pada tahun 2015 mencapai Rp2,386 triliun.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015