New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berakhir jatuh pada Selasa (Rabu pagi WIB), menghentikan kenaikan beruntun dua hari, menutup kuartal pertama dengan catatan suram karena volatilitas di pasar ekuitas tetap tinggi.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 200,19 poin (1,11 persen) menjadi ditutup pada 17.776,12, lapor AFP.
Indeks berbasis luas S&P 500 turun 18,35 poin (0,88 persen) menjadi berakhir di 2.067,89, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 46,56 poin (0,94 persen) menjadi 4.900,88.
Saham-saham AS telah berfluktuasi karena investor mempertimbangkan kebijakan moneter AS, prospek Yunani untuk tinggal di zona euro dan penurunan besar dalam harga minyak.
"Kami melihat peningkatan volatilitas. Investor memiliki banyak pertanyaan," kata Alan Skrainka, kepala investasi di Cornerstone Wealth Management.
Data Selasa menunjukkan kenaikan kepercayaan konsumen pada Maret dan kenaikan moderat tahun-ke-tahun dalam harga rumah AS pada Januari.
Saham-saham Biotek, yang telah dilihat oleh beberapa analis sebagai "overvalued", turun tajam. Biogen kehilangan 2,2 persen, Celgene turun 4,0 persen dan Gilead Sciences turun 2,5 persen.
Saham-saham teknologi yang jatuh termasuk Apple turun 1,5 persen, Facebook turun 1,2 persen dan Netflix turun 1,4 persen.
Operator TV kabel Charter Communications melesat 5,3 persen lebih tinggi setelah mengumumkan akan membeli Bright House Networks seharga 10,4 miliar dolar AS dalam bentuk tunai dan saham, membawanya tambahan dua juta pelanggan di Florida serta empat negara bagian AS lainnya.
Johnson Controls naik 1,2 persen di tengah berita pihaknya mencapai kesepakatan untuk menjual unit yang mengkhususkan diri dalam efisiensi kerja kepada CBRE Group senilai 1,5 miliar dolar AS. Saham CBRE melonjak 6,3 persen.
Perusahaan rokok Reynolds American Lorillard jatuh karena laporan mengatakan merger mereka bisa ditolak oleh regulator antitrust AS. Saham Lorillard kehilangan 1,6 persen dan Reynolds merosot 0,8 persen.
Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun turun menjadi 1,93 persen dari 1,96 persen, sedangkan pada obligasi 30-tahun merosot menjadi 2,54 persen dari 2,55 persen.
Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.
(Uu.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015