Bandung (ANTARA News) - Forum Guru dan Orang Tua Siswa Jawa Barat menyatakan sekitar 1.700 eksemplar buku pelajaran agama berisi ajaran radikalisme untuk kelas XI beredar di tiga sekolah tingkat SMA dan sederajat di Kota Bandung.
"Di SMAN 9 Kota Bandung ada 440 eksemplar, di SMKN 2 Kota Bandung 502 dan SMKN 8 Kota Bandung ada 800. Itu baru di tiga sekolah," kata Koordinator Forum Guru dan Orang Tua Siswa Jawa Barat, Iwan Hermawan, di Bandung, Selasa.
Ia mengatakan, pada halaman 170 buku tersebut terdapat pernyataan bahwa umat Islam harus menyembah Allah, dan selain yang menyembah Allah boleh dibunuh.
"Saya kira, kalimat tersebut untuk siswa SMA kelas XI saya pikir ini tidak tepat jika ini dianut oleh siswa," kata dia.
Menurut dia, buku pelajaran agama tersebut diterbitkan oleh Kemendikbud yang termasuk dalam proyek Kurikulum 2013.
"Ini buku resmi, sudah ditelaah oleh berbagai macam Kemendikbud. Kontributor naskahnya ada. Kemudian ada tim penyelianya juga," kata dia.
Buku-buku tersebut, menurut dia, sudah dikirim dari Kemendikbud ke daerah-daerah termasuk ke Bandung sejak Agustus 2014.
"Buku ini sudah dikirim ke TU-TU (Tata Usaha) di sekolah-sekolah sejak Agustus 2014. Hanya saja buku ini belum diajarkan ke siswa, diajarkan sekitar April Mei ini seharusnya," kata dia.
Pihaknya mengetahui keberadaan buku agama bermuatan radikalisme tersebut setelah sebelumnya ditemukan di Jawa Timur.
"Kita sebelumnya melihat di daerah lain. Setelah ramai di kota/kabupaten lain, akhirnya kami bersama sekolah lain mengecek dan ternyata ada, ditemukan," kata dia.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015