Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) menargetkan dua proyek pembangkit listrik tenaga mini-hidro berkapasitas total 12 MW di Cianten, Kabupaten Bogor, mulai beroperasi Juli 2015.
Juru Bicara PLN Bambang Dwiyanto di Jakarta, Selasa, mengatakan kedua pembangkit listrik tenaga mini-hidro (PLTMH) itu dibangun oleh PT Jaya Dinamika Geohidroenergi.
"Perjanjian pembelian tenaga listrik atau power purchase agreement (PPA) sudah ditandatangani Senin (30/1) kemarin," ujarnya.
Manajer PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB) Djoko R Abumanan dan Direktur PT Jaya Dinamika Geohidroenergi John Paulus Pantouw menandatangani perjanjian pembelian tenaga listrik yang berlaku 20 tahun itu.
Proyek PLTMH Bogor meliputi PLTMH Cianten 1B dengan kapasitas 2 x 3,1 MW dan PLTMH Cianten 3 yang berkapasitas 2 x 2,9 MW.
Dalam perjanjian tersebut, PLN sepakat membeli energi listrik dari kedua pembangkit seharga Rp1.075 per kWh untuk delapan tahun pertama dan mulai tahun kesembilan harga beli akan turun menjadi Rp750 per kWh.
Djoko R Abumanan mengatakan proyek PLTMH itu memenuhi kebutuhan listrik di Area Bogor, Rayon Leuwiliang.
"Ini memang skala kecil dibandingkan target 35.000 MW. Tapi kalau yang kecil-kecil ini banyak akan cantik juga. Kita punya renewable energy (energi terbarukan)," ucapnya.
Selain membangun, PT Jaya Dinamika Geohidroenergi akan mengoperasikan dan memelihara kedua pembangkit itu.
Jaya Dinamika juga akan membangun jaringan dan fasilitas interkoneksi yang menghubungkan pembangkit ke titik interkoneksi.
"Kami berharap PLN dapat menyerap daya semaksimal mungkin," kata John Paulus Pantouw.
Pemerintah menargetkan pembangunan pembangkit sebanyak 42.000 MW sampai 2019.
Sebanyak 7.000 MW di antaranya merupakan pembangkit yang saat ini tengah dalam progres pembangunan dan 35.000 lainnya merupakan pembangkit baru.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015