"Saya dengar dari KBRI di Yaman ada 23 WNI yang ditangkap pemberontak Al-Houthi. Pemerintah harus pastikan lagi kebenaran kabar ini dan pastikan keselamatan mereka, serta WNI yang masih tertahan di sana harus segera dikeluarkan," katanya di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan situasi di Yaman saat ini sangat tidak stabil dan tidak aman serta kenyamanan sosial dan politik di sana telah hilang menyusul serangan militer Arab Saudi dan negara-negara Arab Teluk lainnya hingga hari ini.
Menurut dia masih ada sekitar 2.000 WNI di Yaman saat ini dan mereka ada yang bekerja sebagai tenaga kerja dan juga sebagai pelajar.
"Jangan sampai ada korban dari WNI dan kedutaan Indonesia di sana saya yakin sudah melakukan proses evakuasi serta jangan menunggu WNI melapor," ujarnya.
Zainuddin berharap petugas di KBRI Yaman proaktif mendata dan menjemput para WNI untuk ke KBRI seterusnya dipulangkan.
"Saya menilai juga harus diantisipasi dampak konfliknya ke Indonesia. Negara Arab menyerang kelompok Al-Houti karena menumbangkan penguasa Sunni yang sah sementara isu ISIS belum juga reda," ujarnya.
Dia menjelaskan bercermin dari kasus WNI yang pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS memerangi Syiah yang menguasai Suriah dan Irak, pemerintah perlu mewaspadai WNI di Yaman agar juga tidak terlibat konflik.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015