Abuja (ANTARA News) - Para menteri perminyakan OPEC yang bertemu di Abuja, Nigeria, Kamis, mengumumkan pengurangan produksi sebesar 500.000 barel per hari (bph) mulai 1 Februari.
OPEC juga menyambut baik masuknya anggota baru Angola, produsen minyak terbesar kedua di kawasan Sub-Sahara Afrika.
Pengumumkan pengurangan produksi yang kedua dalam dua bulan ini menyusul peringatan bahwa pengurangan produksi lagi dapat menyebabkan peningkatan tajam harga minyak pada bulan mendatang, pada saat permintaan puncak akan minyak selama Musim Dingin di belahan Bumi Utara.
Keputusan OPEC tersebut menyebabkan harga minyak naik. Di New York, harga minyak mentah jenis ringan untuk pengiriman Januari meningkat 83 sen menjadi 62,20 dolar AS per barel pada sekitar 1500 GMT, demikian menurut laporan AFP.
Negara negara anggota OPEC nampaknya khawatir tentang tingginya inventori minyak di negara negara kaya, yang dikatakan Menteri Energi AljazairChakib Khelil "Levelnya sama seperti di tahun 1998" -- waktu terakhir kali harga harga minyak ambruk sampai 10 dolar per barel.
"Konferensi memutuskan mengurangi produksi OPEC sebesar 500.000 barel per hari yang berlaku efektif mulai 1 Februari 2007, agar menyeimbangkan pasokan dan permintaan," kata pernyataan final OPEC.
Pada pertemuan di bulan Oktober, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan mengurangi produksinya sebesar 1,2 jta barel per hari mulai November, yang berarti pengurangan total produksi OPEC menjadi 1,7 juta barel.
Ke-11 negara anggota OPEC yang memproduksi sekitar 40 persen dari pasokan minyak global itu menerima suatu permohonan keanggotaan dari Angola pada pertemuan tersebut. (*)
Copyright © ANTARA 2006