Pekanbaru (ANTARA News) - Hujan lebat yang mengguyur Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, selama lebih kurang tiga jam pada Minggu petang menyebabkan sejumlah ruas jalan di kota itu banjir.

Satu titik banjir yang cukup parah terjadi di Jalan Soebrantas yang berdekatan dengan Simpang Jalan Delima, Panam, dimana seluruh badan jalan tergenang air setinggi lebih kurang 30 centimeter.

Akibatnya, seluruh kendaraan yang melintas dari arah Universitas Riau menuju Pasar Pagi Arengka terpaksa memperlambat laju kendaraan sehingga memicu kemacetan panjang lebih kurang dua kilometer.

Kemacetan menjadi semakin parah tatkala mencapai simpang lampu merah Soebrantas-SM Amin, dimana kendaraan yang dari dan akan menuju Jalan SM Amin tertahan akibat banjir tersebut.

Hingga berita ini ditulis, kemacetan panjang masih terus terjadi, sementara belum ada petugas kepolisian yang mengatur lalu lintas, justru "anak-anak jalanan" yang membantu mengurai kemacetan.

Kemacetan akibat banjir juga terjadi di Lampu Merah Simpang empat Pasar Pagi Arengka, dimana jalanan yang berlubang tergenang air dan menyebabkan kemacetan cukup panjang dari arah Mal SKA.

"Saya sudah antri 20 menit, dan seharusnya saya sudah sampai di rumah sedari tadi. Karena terjebak macet jadinya harus pulang terlambat," kata salah seorang pengendara, Yanto.

Sebelumnya hujan pada petang hari terus terjadi di Kota Pekanbaru dalam sepekan terakhir.

Kepala stasiun Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Sugarin mengatakan bahwa dalam sepekan terakhir cuaca di Riau pada umumnya berawan, peluang hujan dengan intensitas ringan pada sore atau malam hari terjadi di wilayah Riau bagian Tengah, timur dan selatan.

"Riau telah memasuki musim hujan periode pertama sampai dengan bulan April," kata Sugarin.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015