Tuban (ANTARA News) - Pengunjung yang datang ke wisata alam air terjun Nglirip di Desa Singahan, Kecamatan Singahan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, selama ini, tidak dikenai karcis tanda masuk, hanya parkir kendaraan bermotor yang dikelola desa.
Seorang warga Desa Singahan, Kecamatan Singahan, Tuban Andik Sunoko, di lokasi air terjun, Minggu, mengatakan, pengunjung air terjun Nglirip semuanya wisatawan domestik (wisdom) tidak hanya lokal Tuban, tapi juga dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Pengunjung, lanjut dia, selama ini tidak dikenai karcis masuk, namun hanya dikenai karcis parkir kendaraan bermotor, yang dikelola Karang Taruna Desa Singgahan, sebesar Rp3.000/sepeda motor.
"Pengunjungnya pada hari libur bisa mencapai ratusan orang, terutama muda-mudi, tapi ada juga dari kalangan keluarga," jelas dia.
Menurut seorang pedagang warung makanan di lokasi air terjun Nglirip, Sumi pengunjung di air terjun Nglirip, selain ada yang datang langsung, juga ada dari peziarah makam K.H. Abdul Jabar, yang lokasinya berdekatan dengan air terjun Nglirip.
"Biasanya peziarahmakam K.H Abdul Jabar, juga datang ke air terjun Nglirip, untuk beristirahat dan melihat air terjun," ucap Sumi.
Hanya saja, menurut Sumi, juga Andik, air terjun Nglirip, yang memiliki tinggi sekitar 100 meter tersebut, ketika kemarau bisa berhenti mengalir.
"Air terjun tidak mengalir ketika kemarau bisa berkisar 2-3 bulan. Tapi air di jaringan irigasi masih ada," kata Sumi.
Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, menjelaskan fungsi air terjun Nglirip selama ini sebagai jaringan irigasi areal pertanian.
"Luas areal pertanian jaringan irigasi Nglirip, mencapai 2.000 hektare di sejumlah desa di Kecamatan Singahan," jelasnya.
Ditanya kemungkinan air terjun Nglirip dikembangkan menjadi obyek wisata komersial, menurut dia, bisa saja.
"Tapi bukan kami yang mengembangkan, sebab kewenangan kami hanya mengelola sebagai jaringan irigasi," ucapnya.
Menurut dia, kalau ada pihak luar, yang tertarik mengembangkan sebagai obyek wisata bisa saja, dengan sistem bagi hasil.
"Kami juga sepakat kalau air terjun Nglirip dikembangkan sebagai obyek wisata, sebab lokasinya cukup indah," tandasnya.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015