Jakarta (ANTYARA News) - Presiden Joko Widodo Minggu siang dijadwalkan menghadiri prosesi penghormatan terakhir bagi mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew yang berlangsung di University Cultural Centre Hall, National University Singapore (NUS) mulai Minggu siang waktu setempat.
"State Funeral Service di University Cultural Centre Hall, NUS, berlangsung dari jam 12.50 hingga 17.50 (waktu setempat)," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto dalam pesan singkat per telepon selular kepada wartawan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Dari informasikan yang diberikan oleh Seskab, upacara penghormatan kepada mendiang Lee Kuan Yew yang dihadiri oleh sejumlah kepala negara tersebut terdiri atas beberapa mata acara dari mulai sampainya iring-iringan yang membawa jenazah Perdana Menteri Pertama Singapura tersebut di tempat acara dilanjutkan dengan penyampaian kesan pejabat senior Singapura, kerabat dekat dan keluarga tentang Lee Kuan Yew.
Acara berikutnya adalah penempatan karangan bunga oleh keluarga dan dilanjutkan dengan kumandang musik untuk menghormati mendiang mantan PM Singapura itu. Rangakaian kegiatan itu kemudian dilanjutkan dengan pengucapan janji setia kepada negara oleh warga negara Singapura yang hadir dalam acara itu dan diakhiri dengan lagu kebangsaan negara tersebut.
Presiden dan PM Singapura beserta para undangan juga akan menghadiri acara ramah tamah sementara jenazah Lee Kuan Yew kemudian dibawa ke acara yang khusus diperuntukkan bagi keluarga.
Selain dihadiri oleh Presiden RI, acara penghormatan terakhir bagi mendiang Lee Kuan Yew juga akan dihadiri 17 kepala negara atau kepala pemerintahan lainnya, antara lain Sultan Hasanal Bolkiah dari Brunei Darussalam, Presiden Myanmar Thein Sein, Presiden Korea Selatan Park Gyun-hye, PM Kamboja Hun Sen, PM Jepang Shinzo Abe, PM Australia Tony Abbot, PM Vietnam Nguyen Tan Dung, PM Kazakhstan Karim Massimov, PM Thailand Prayut Chan-o-cha dan PM India Narendra Modi.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada Minggu petang.
Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015