Yogyakarta (ANTARA News) - Pertama dalam lima tahun perkembangan CAI-Asia mengupayakan perbaikan kualitas udara bersih, tercapai kesepakatan di antara 20 perwakilan pemerintah negara-negara Asia untuk mencapai visi masa depan udara bersih. Dalam sesi diskusi yang diikuti oleh perwakilan pemerintah yang pertama kali digelar dalam rangkaian forum Better Air Quality (BAQ), di Yogyakarta, Kamis (14/12) tercapai perkembangan yang cukup mengesankan. Negara-negara yang mengirimkan perwakilan pemerintahnya ke BAQ 2006 adalah Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, China, Taiwan, Kamboja, India, Indonesia, Jepang, Korea, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Filipina, Sri Lanka, Thailand, dan Viet Nam. Cornie Huizenga dari CAI-Asia mengatakan, "Perkembangan selama lima tahun terakhir menunjukkan bahwa pemerintah negara-negara Asia sudah mulai `menangkap` pesan pentingnya persoalan polusi udara." Ia mengkategorikan perkembangan yang ditunjukkan respon pemerintah negara-negara Asia terhadap polusi udara adalah perubahan yang dramatis. "Kesepakatan awal ini baru berupa rekomendasi, kita tidak bisa berharap terlalu banyak dari pertemuan perdana ini. Tapi tetap saja saya cukup puas dengan hasil forum pertemuan tingkat pemerintah di BAQ 2006," kata Dana A. Kartakusuma dari Kementerian Lingkungan Hidup. Kesepakatan itu terdiri atas beberapa hal yang sangat mendasar seperti meninjau-ulang standar kualitas udara dan indeks polusi udara. Selain itu, mereka juga bercita-cita menerapkan standar kualitas emisi kendaraan bermotor, mempererat kebijakan transportasi dengan kebijakan kelangsungan lingkungan hidup, serta mendorong pengembangan energi terbarukan. Implementasi kesepakatan-kesepakatan tingkat pemerintah ini, menurut Cornie, merupakan impian CAI dan Badan Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP). "Kita tidak bisa tentukan pada tahun berapa semua kesepakan ini tercapai, tapi yang terpenting adalah sudah tercipta dialog serta pertukaran pengalaman dan pelajaran antar negara-negara Asia dalam upaya perbaikan kualitas udara," lanjut dia. Rekomendasi perwakilan pemerintah memang cuma berupa pernyataan-pernyataan kosong bila tidak ada langkah-langkah nyata untuk mewujudkannya. Namun jika direalisasikan, maka tak ayal rekomendasi akan berperan sebagai katalis perubahan kebijakan pemerintah di tiap negara Asia terkait kualitas udara kota yang lebih baik.(*)
Copyright © ANTARA 2006