Trenggalek (ANTARA News) - Dinas Pekerjaan Umum Binamarga Jawa Timur memberlakukan sistem buka tutup di jalur Trenggalek-Ponorogo yang beberapa hari terputus akibat longsor di kilometer-14 hingga kilometer-17 Desa Nglinggis, Trenggalek, Selasa (24/3).

"Untuk keamanan dan kelancaran, sementara kami berlakukan sistem buka tutup karena belum semua material longsor berhasil dibersihkan," kata Pengawas Jalan Dinas PU Binamarga Jatim di Trenggalek, Tono, di Trenggalek, Jumat.

Ia mengungkapkan, arus-lalu lintas antara kedua kota mulai normal sejak Kamis (26/3) malam.

Namun karena masih banyak material longsor yang menutup sebagian badan jalan, pembersihan menggunakan alat berat dilanjutkan pada Jumat pagi.

"Material longsor berupa tanah liat dan bebatuan cukup banyak. Hal itu membuat waktu pembersihan lebih lama meski telah mengerahkan tiga alat berat. Ini ibaratnya gunungnya pindah," kata Tono memberi gambaran.

Dikatakan Tono, saat membersihkan material longsor, pihaknya memprioritaskan selokan sepanjang jalan.

Hal itu dikarenakan jika hujan kembali turun, air diharapkan bisa mengalir dalam selokan dan tidak meluber ke jalan sehingga membahayakan pengendara.

"Kami keruk di selokan. Memang butuh waktu lama karena materialnya banyak. Pengendara pun harus hati-hati," katanya.

Kendati volumenya sangat banyak, Tono mengaku kendala pembersihan material longsor yang ada di 17 titik di sepanjang jalan raya Trenggalek-Ponorogo di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, itu sebenarnya tidak terlalu besar.

Ia mengisyaratkan pihaknya butuh lebih banyak dump truk untuk mempercepat proses pembersihan material longsor.

Kendaraan itu untuk mengangkut material tanah yang menutup bahu jalan.

Dari data sementara, ada 22 titik longsoran di sepanjang jalan masuk Desa Nglinggis. Titik itu dimungkinkan longsor susulan karena hujan masih mengguyur dan posisi tebing curam. Selain itu kondisi tanah labil.

"Mungkin sekitar tiga hingga empat dump truk. Kami juga berkoordinasi dengan warga setempat untuk membuang material longsor," ujarnya.

Dari pantauan lapangan, masih ada beberapa titik badan jalan yang tertutup longsor. Bahkan, material menutup hingga separuh jalan. Pengguna jalan, khususnya roda empat atau lebih harus berjalan bergantian saat bersimpangan.

Pewarta: Destyan HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015