... pada 2015 membidik pendapatan Rp100 triliun... pendapatan Telkom masih ditopang lini bisnis broadband...Jakarta (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menjadikan bisnis pita lebar alias broadband sebagai salah satu andalan pendapatan di 2015, yang ditargetkan mencapai Rp100 triliun.
"Lewat broadband, kita memiliki visi besar menjadi "raja" di udara (layanan seluler), darat (serat optik), dan laut (kabel laut), kata Direktur Network Telkom, Abdus Arief, di Jakarta, Jumat.
Diungkapkan dia, pada 2015 ini belanja modal sekitar Rp25 triliun yang dialokasikan terbesar untuk bisnis seluler, setelah itu pengembangan fixed broadband, dan bisnis lainnya.
Perseroan sudah merampungkan pembangunan infrastruktur backbone serat optik sepanjang 75.000 km di seluruh wilayah Nusantara dan akan dilanjutkan ke berbagai negara.
Saat ini Telkom tengah melanjutkan pembangunan backbone dari Timika ke Merauke. Sehingga pada September 2015, Indonesia sudah memiliki tol kabel optik dari Sabang sampai Merauke.
Ditambahkannya, perseroan juga siap menjadikan Indonesia sebagai jalur global network melalui kerja sama pembangunan kabel laut internasional.
Pada 7 Maret 2014, Telkom melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) ikut membangun sistem komunikasi kabel laut yang menghubungkan Indonesia ke negara-negara belahan Barat hingga Eropa melalui Konsorsium South East Asia-Middle East-Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5) sepanjang 20.000 km.
Pada Agustus 2014, Telin kembali bergabung dengan konsorsium South East Asia-United States (SEA-US) untuk membangun sistem kabel laut internasional yang menghubungkan sistem jaringan backbone Indonesia ke belahan Timur hingga Amerika Serikat.
Telkom juga sudah mengantongi rencana pembangunan jaringan kabel laut yang diberi nama Indonesia Global Gateway guna menghubungkan SEA-ME-WE 5 dengan SEA-US.
Ketiga infrastruktur besar kabel laut berskala dunia ini melengkapi infrastruktur internasional yang telah dimiliki Telin sebelumnya. Pembangunan Indonesia Global Gateaway ini diperkirakan bakal rampung pada 2016.
Dalam info memo laporan keuangan 2014, pendapatan data, internet dan layanan IT (termasuk SMS) dari Telkom meningkat 24 persen dibandingkan periode sama pada 2013 menjadi Rp24,1 triliun.
Layanan mobile data berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 34,2 persen dari Rp10,5 triliun pada 2013 menjadi Rp14,1 triliun pada 2014. Sementara, layanan fixed broadband juga tumbuh sebesar 7,8 persen dari Rp4,6 triliun menjadi Rp4,9 triliun pada 2014.
Dari sisi operasional, jumlah pengguna broadband meningkat 12,1 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya menjadi 71,3 juta pelanggan. Pengguna layanan fixed broadband juga meningkat 12,8 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya menjadi 3,4 juta pelanggan.
Telkom pada 2015 membidik pendapatan Rp100 triliun dengan kapitalisasi pasar Rp300 triliun, diproyeksikan dalam lima tahun ke depan kapitalisasi mencapai Rp1.000 triliun.
Analis Indo Premier Securities, Chandra Parasribu, dalam risetnya menyatakan bisnis data memang mulai menjadi salah satu penyokong pendapatan dari Telkom.
Senada dengan itu analis Buana Capital, Teuku Andrean, optimistis prospek bisnis Telkom masih positif di tahun 2015 seiring jumlah pengguna smartphone yang terus meningkat.
"Tahun ini pendapatan Telkom masih ditopang lini bisnis broadband," ujarnya.
Dalam info memo laporan keuangan 2014, pendapatan data, internet dan layanan IT (termasuk SMS) dari Telkom meningkat 24 persen dibandingkan periode sama pada 2013 menjadi Rp24,1 triliun.
Layanan mobile data berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 34,2 persen dari Rp10,5 triliun pada 2013 menjadi Rp14,1 triliun pada 2014. Sementara, layanan fixed broadband juga tumbuh sebesar 7,8 persen dari Rp4,6 triliun menjadi Rp4,9 triliun pada 2014.
Dari sisi operasional, jumlah pengguna broadband meningkat 12,1 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya menjadi 71,3 juta pelanggan. Pengguna layanan fixed broadband juga meningkat 12,8 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya menjadi 3,4 juta pelanggan.
Telkom pada 2015 membidik pendapatan Rp100 triliun dengan kapitalisasi pasar Rp300 triliun, diproyeksikan dalam lima tahun ke depan kapitalisasi mencapai Rp1.000 triliun.
Analis Indo Premier Securities, Chandra Parasribu, dalam risetnya menyatakan bisnis data memang mulai menjadi salah satu penyokong pendapatan dari Telkom.
Senada dengan itu analis Buana Capital, Teuku Andrean, optimistis prospek bisnis Telkom masih positif di tahun 2015 seiring jumlah pengguna smartphone yang terus meningkat.
"Tahun ini pendapatan Telkom masih ditopang lini bisnis broadband," ujarnya.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015