Bandung (ANTARA News) - Tim bola basket Pelita Jaya menundukkan Satya Wacana 96-57 pada laga Indihome NBL Indonesia 2014-2015 seri ke-9 di GOR C-TRA Arena Cikutra Kota Bandung, Jumat.
Penampilan luar biasa ditunjukkan Adhi Pratama Prasetyo Putra. Big man Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta itu tampil mengganas saat mengantarkan kemenangan timnya. Pelita Jaya untuk sementara mengoleksi 53 poin dari 29 kali pertandingan.
"Hari ini kami lebih dominan di paint area. Selain itu, saya limitasi pergerakan kedua shooter Satya Wacana. Tapi catatannya, free throw kita hari ini turun. Kalau ini bisa jalan, maka skor 100 mungkin bisa tercapai," kata Pelatih Pelita Jaya Antonius Ferry Rinaldo.
Pada kuarter pertama Pelita Jaya langsung menguasai jalannya pertandingan dengan meraup angka 24-10 atas Satya Wacana.
Memasuki kuarter kedua, kedudukan masih sama. Pelita Jaya tetap memimpin dengan berhasil menambah 18 poin, sedangkan Satya Wacana 15 poin, sehingga kedudukan angka menjadi 42-25 poin.
Kuarter ketiga Pelita Jaya kian mengganas dalam menggasak Satya Wacana dengan selisih 21 poin. Lewat aksi brilian pemain bernomor 5, Andy Poedjakesuma yang melakukan 2-point jump shot, hal itu lantas menutup kuarter ketiga dengan keunggulan Pelita Jaya 65-44 poin.
Pada kuarter puncak, permainan Pelita Jaya kian atraktif. Tim bola basket asal Jakarta itu dengan cepat menumpuk poin. Mereka membuat selisih angka 42 poin atas Satya Wacana. Tambahan angka yang dilakukan Andrey Mahardika melalui 2-point jump shot membuat Pelita Jaya mengakhiri perlawanan Satya Wacana dengan 96-57.
"Pada kuarter pertama, kita sudah membaca pola permainan yang dilakukan Satya Wacana. Begitu setengah pertandingan, kami langsung merubah strategi," kata Rinaldo.
Menurutnya, pola permainan yang dilakukan para pemainnya di paint area menjadikan Pelita Jaya unggul dengan selisih poin yang besar.
Sementara itu pelatih Satya Wacana Efri Meldi mengakui Pelita Jaya tampil luar biasa dan harus menelan kekalahan ketiga kalinya dari tim itu.
"Permainan pemain kami malam ini kurang strong. Enggak ada perlawanan saat mendapat serangan," kata Efri Meldi.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015