Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina dan Total E&P Indonesie mulai membahas skema transisi pengelolaan Blok Mahakam, Kaltim, selama dua tahun atau periode 2015-2017.
Menteri ESDM Sudirman Said dalam jumpa pers usai memimpin pertemuan perdana Pertamina-Total tersebut di kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jumat, mengatakan pihaknya berharap dalam dua minggu ke depan sudah terdapat kesepakatan skema transisi tersebut.
"Pemerintah tidak mau berlama-lama. Kami harapkan dua minggu ke depan sudah selesai skema transisinya," katanya.
Hadir dalam pertemuan antara lain Dirut Pertamina Dwi Soetjipto, Presiden Total E&P Indonesie Hardy Pramono, dan Presiden Direktur Inpex Indonesia Shunichiro Sugaya.
Dari jajaran pemerintah hadir antara lain Pelaksana Tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja, Kepala Unit Pengendalian Kinerja Kementerian ESDM Widhyawan Prawiraatmadja, dan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi.
Menurut Sudirman, dalam dua minggu ke depan atau paling lambat 13 April 2015, kesepakatan skema transisi yang diharapkan pemerintah antara lain pembentukan tim transisi.
Lalu, pemerintah juga menginginkan dalam dua minggu ini sudah didapat tahapan skema transisi selama dua tahun tersebut.
"Kami juga berharap dalam dua minggu ini sudah ada kapastian apakah Pertamina bisa masuk sebagai minoritas saham di Mahakam sebelum 2017, sehingga punya dasar yang baik untuk melanjutkan Mahakam setelah 2017," katanya.
Terakhir, lanjutnya, pemerintah berharap juga sudah diketahui skema keikusertaan Total setelah 2017.
"Namun, itu semua tergantung negosiasi b to b antara Pertamina dan Total dalam dua minggu ini. Kami tidak ikut campur," ujarnya.
Sudirman juga mengatakan dalam pertemuan, pihaknya sudah menjelaskan kepada manajemen Total dan Inpex bahwa pemerintah sudah memutuskan Pertamina akan melanjutkan Mahakam mulai 1 Januari 2018.
Menurut dia, baik Total maupun Inpex sepakat dengan keputusan pemerintah tersebut.
"Total dan Inpex siap menjaga kelangsungan produksi Mahakam dan siap menjalankan masa transisi berjalan mulus. Mereka adalah perusahaan internasional yang mempunyai reputasi, sehingga tidak akan pergi begitu saja," ujarnya.
Pemerintah sudah memutuskan pengelolaan Mahakam kepada Pertamina setelah 2017 dan menolak usulan Total agar diberikan kesempatan kembali mengelola Mahakam selama lima tahun (2017-2022).
Keputusan tersebut diambil dalam rapat yang dihadiri Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri BUMN Rini Soemarno, Wamenkeu Mardiasmo, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, dan Dirut Pertamina Dwi Soetjipto pada Sabtu (7/3).
Total sebagai operator Mahakam, kini menguasai 50 persen hak partisipasi dan sisanya dimiliki Inpex Corporation asal Jepang.
Kontrak kerja sama Mahakam dengan Total akan berakhir pada 2017 setelah berjalan 50 tahun.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015