Tokyo (ANTARA News) - Bursa saham Tokyo ditutup turun 0,95 persen pada Jumat, terpukul aksi ambil untung setelah aksi jual melanda Wall Street, dengan pasar juga terguncang oleh kekhawatiran atas meningkatnya krisis di Yaman.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) turun 185,49 poin menjadi 19.285,63, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham papan utama turun 1,02 persen atau 16,04 poin, menjadi 1.552,78.

"Dengan sedikit berita penggerak pasar, ada cukup banyak penjualan," kata Norihiro Fujito, kepala departemen informasi investasi di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley.

"Kinerja mengecewakan saham-saham AS mendorong aksi ambil untung di pasar saham Jepang yang telah naik baru-baru ini," tambah dia.

Bursa saham New York terpukul setelah diketahui bahwa jet-jet Arab Saudi menargetkan posisi pemberontak sebagai bagian dari dukungannya terhadap Presiden Yaman, yang melarikan diri dari kompleks kepresidenan pada Rabu setelah diserang oleh sebuah pesawat tempur.

Iran mengutuk tindakan oleh koalisi pimpinan Saudi pada negara-negara Sunni wilayah itu, yang telah memperburuk ketegangan yang telah lama berlangsung antara Saudi-Iran.

Dow turun 0,23 persen, S&P 500 turun 0,24 persen, sedangkan Nasdaq turun 0,27 persen.

Kekhawatiran tentang konflik Timur Tengah yang lebih luas mendorong yen menguat, yang merupakan faktor negatif untuk saham Jepang.

Di pasar valas, dolar berada di 119,15 yen dari 119,18 yen di New York.

Data resmi Jepang pada Jumat menunjukkan bahwa ukuran utama inflasi datar untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun pada Februari, tertekan oleh penurunan tajam harga minyak dan belanja rumah tangga yang lesu.

Angka-angka suram datang setelah Gubernur bank sentral Jepang (BoJ) Haruhiko Kuroda mengakui pada bulan ini bahwa menyeret negara itu keluar dari deflasi bertahun-tahun terbukti "sangat menantang", dan ia memperingatkan bahwa inflasi mungkin sementara jatuh ke nol.

"Fakta bahwa (inflasi) inti adalah nol tidak besar dari perspektif fundamental," kata Daisuke Uno, kepala strategi pada Sumitomo Mitsui Banking.

"Tetapi BoJ sudah mengambil pandangan bahwa angka-angka ini sejalan dan bukan kejutan besar bagi investor."

Saham Toyota tergelincir 1,44 persen menjadi 8.481,0 yen. Pada Kamis, pembuat mobil itu mengatakan akan merombak metode produksinya untuk memangkas biaya pengembangan karena apa yang presidennya sebut "perubahan tiba-tiba dan drastis" di sektor otomotif.

Kelas berat pasar Fast Retailing, operator jaringan toko pakaian Uniqlo, turun 0,22 persen menjadi 46.225,0 yen tetapi Canon naik 1,27 persen menjadi 4.253,0 yen.

Saham Panasonic melonjak 3,20 persen menjadi 1.576,5 yen setelah mereka memperkirakan keuntungan pada tahun fiskal berikutnya akan meningkat sebesar hampir seperempat, karena perusahaan bergerak menjauh dari sektor televisi dan smartphone yang sedang kesulitan, demikian dilaporkan AFP.

(Uu.A026)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015