Doa bersama itu merupakan rangkaian dari acara pencanangan dan ikrar UN 2015 yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kota Jayapura.
Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano dalam sambutannya mengatakan, UN bukan segalanya tentang tes akademik melainkan kejujuran, mental, serta kerja keras juga unsur yang tidak boleh ditinggalkan.
"Setinggi apa pun gunung, pasti sudah ada manusia yang mendakinya, sesulit apa pun soal UN yang akan dihadapi, pasti ada yang bisa menjawabnya. Jadi jangan takut," katanya.
Mano juga menyampaikan bahwa UN merupakan bentuk lain dari evaluasi belajar tahap akhir nasional (Ebtanas), yang sudah dihapus. UN berfungsi sebagai quatlity control terhadap sistem pendidikan, juga sebagai alat pengendali mutu pendidikan secara nasional.
"Untuk itu, harapannya, perjuangan kita selama sekolah dari SD, SMP hingga SMA/SMK/MA jangan hanya berakhir dengan kata tidak lulus, karena khawatir dan takut dalam menyelesaikan soal UN," katanya.
Maka dari itu, Benhur Tommy Mano yang akrab disapa BTM mengajak sekitar 4.000 lebih pelajar Kota Jayapura yang akan ikuti UN 2015 agar mempersiapkan diri dengan giat belajar, jaga kesehatan, berdoa dan minta doa restu orangtua.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura I Wayan Mudiyasa S.Pd, M.MPd mengatakan acara pencanangan dan ikrar UN 2015 itu pertama kali digelar di Kota Jayapura dengan tujuan memberikan penyegaran bagi siswa yang akan ikuti UN nanti.
"Intinya kami ingin buat para siswa terlepas dari beban UN nanti. Kami ingin mereka fresh sebelum ujian. Dan pada 13 - 19 April 2015 di siswa peserta UN untuk tingkat MA sebanyak 3.014 dan SMK 1.406. Sementara tingkat SMP peserta UN sebanayak 4.718. Dan untuk paket kesetaraan atau Paket C itu sebanyak 181 dan Paket 462 peserta," katanya.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015