New York (ANTARA News) - Kebakaran besar terjadi setelah satu ledakan di satu gedung di East Village, New York City, pada Kamis sore (26/3), sehingga melukai 12 orang, tiga orang di antaranya kritis, kata Wali Kota Bill de Blasio.
Ledakan itu membuat sebagian bangunan tersebut ambruk dan lebih dari 200 petugas pemadam berusaha memadamkan si jago merah, yang melahap gedung tempat tinggal dan komersial berlantai- lima di Manhattan tersebut, kata juru bicara FDNY.
Asap tebal membubung dari gedung di dekat Second Avenue dan Seventh Street itu. Kobaran api juga menyebar ke beberapa bangunan di sebelahnya.
Andrew, yang berada di apartemen di seberang jalan ketika ledakan terjadi sekitar pukul 15.20 waktu setempat, mengatakan, "Bangunan tersebut bergetar. Kami kira sesuatu terjadi di atap, dan kemudian kami keluar. Ada banyak orang berlarian sambil berteriak."
"Pada satu ketika kami dapat melihat api berkobar di atas gedung itu ... . Benar-benar menakutkan. Pada saat itu, mereka mulai meminta kami menjauh," ia menambahkan, sebagaimana diberitakan Xinhua di Jakarta, Jumat pagi.
Wali Kota de Blasio mengatakan dalam satu taklimat di lokasi kebakaran bahwa ledakan tersebut berdampak pada empat bangunan lain, dan dua di antaranya ambruk.
Bukti awal menunjukkan ledakan yang berkaitan dengan gas, dan penyelidikan masih berlangsung. Menurut perkiraan awal, ledakan itu disebabkan oleh pekerjaan gas dan pompa di dalam salah satu gedung, ia menambahkan.
Daerah tersebut telah dikosongkan, dan orang lain sedang diperiksa di lokasi.
Con Edison, penyedia gas alam dan listrik buat New York, menyatakan perusahaan itu telah menutup pasokan gas ke daerah tersebut.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015