Aktsar min milion Masry biya`kul Indomie kulli yaum" (Lebih dari satu juta warga Mesir santap Indomie".
Kairo (ANTARA News) - Pabrik bahan makanan ringan Indonesia di Mesir, Indomie, menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat cukup signifikan, yakni sebanyak 1.000 karyawan.
"Lapangan kerja yang diserap parbrik patungan Indomie tercatat 1.000 karyawan, terdiri atas 400 orang di bagian produksi, dan 600 orang lagi di bagian distributor," kata General Manager Indomie produksi Mesir, Gunawan Harianto kepada ANTARA di Kairo, Kamis.
Indomie termasuk salah satu peserta dari 17 perusahaan Indonesia yang berpartisipasi dalam Pameran Industri dan Perdagangan Internasional (Cairo International Fair/CIF) yang saat ini berlangsung di ibu kota Mesir itu.
Menurut Gunawan, setiap hari pihaknya memproduksi 1,2 juta bungkus Indomie untuk pasar lokal Mesir.
Kehadiran pabrik mie instan di Negeri Piramida itu merupakan perusahaan patungan Indonesia-Mesir, Salim Wazaran Abu Alata Co. Ltd.
"Perusahaan ini hadir di Mesir sejak 10 tahun lalu, namun secara efektif berproduksi pada 2009," katanya.
Di pameran tersebut, pengunjung Mesir tampak antri untuk membeli Indomie di Anjungan Indonesia.
"Biasanya kami masak gratis buat pengunjung, tapi kami kewalahan melayani pengunjung yang antri membeli mentahnya," papar Mohamed Nuseir, koordinator Stand Indomie di pameran.
Gunawan mengungkapkan, pada pameran serupa tahun 2014, Indomie membuka stand sendiri, terpisah dari Anjungan Indonesia, namun kali ini atas permintaan KBRI, kami bergabung untuk meramaiakan anjungan Indonesia.
Pantauan ANTARA di berbagai supermarket besar maupun kecil, Indomie memang tampak mewarnai pajangan barang dagangan.
"Harga satu bungkus Indomie 1,5 pound Mesir (sekitar Rp3.000), yang merupakan salah satu bahan makanan yang cukup diminati pembeli," kata Sameer, pelayan di Supermarket Sharif di Madinat Nasr.
Bahkan, Menteri Wakaf Mesri, Mohamed Mokhtar Goumah, saat menyambangi Anjungan Indonesia di pameran mengungkapkan bahwa di rumahnya pun tersedia Indomie.
"Di rumah saya ada Indomie, kami suka," kata Menteri Mokhtar seperti dikutip Atase Perdagangan KBRI Kairo, Burhan Rahman, yang menerima kunjungan Menteri Agama versi Mesir itu.
Menurut beberapa warga negara Indonesia, sebelum pabrik Indomie hadir di Mesir, makanan khas Indonesia siap saji itu biasanya menjadi oleh-oleh favorit bagi WNI yang baru kembali dari Tanah Air maupun dari ibadah haji atau umrah di Arab Saudi.
Pesatnya perkembangan Indomie di Negeri Lembah Nil ini tidak terlepas dari gencarnya promosi.
Misalnya, salah satu promosi berbahasa pasaran Mesir tertulis, "Aktsar min milion Masry biyakul Indomie kulli yaum" (Lebih dari satu juta warga Mesir santap Indomie".
Pewarta: Munawar S Makyanie
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015