"Sementara itu, pendapatan kami targetkan sebesar Rp285 miliar, atau naik 53 persen jika dibandingkan realisasi 2014 sebesar Rp186 miliar," kata Direktur Utama Perseroan Terbatas Pembangunan Perumahan (PTPP) Tbk. Bambang Triwibowo di Jakarta, Kamis.
Adapun laba kotor, lanjut Bambang Triwibowo, ditargetkan sebesar Rp87 miliar, atau naik 33 persen jika dibandingkan realisasi pada tahun 2014 Rp65 miliar.
Perusahaan PP Peralatan merupakan anak perusahaan PTPP. Pilar bisnis PP Peralatan meliputi penyewaan peralatan konstruksi dan pemborongan bekisting proyek gedung.
"Salah satu pendukung pertumbuhan kinerja PTPP tahun lalu adalah kontribusi PP Peralatan yang merupakan salah satu anak perusahaan PTPP," kata dia.
Pada pilar bisnis penyewaan peralatan konstruksi, PP Peralatan memiilki 75 unit "tower crane". Dengan jumlah alat sebanyak itu, Bambang mengklaim pihaknya sebagai perusahaan terbesar di bidangnya.
Perseroan Terbatas PP Peralatan juga memiliki sejumlah peralatan untuk disewakan, antara lain "tower crane", "passenger hoist","earth moving equipment", dan perancah bekisting.
Guna mempercepat pertumbuhan kinerja, PP Peralatan akan masuk ke bisnis pemborongan pekerjaan sipil dan "bored pile", seiring dengan perkembangan pasar konstruksi nasional yang makin pesat. Target pasarnya adalah proyek-proyek di internal maupun di luar PTPP.
"Kami yakin dengan armada yang dimiliki serta peluang pasar yang semakin berkembang, PP Peralatan optimistis akan tumbuh lebih besar lagi," kata Bambang.
(I025/D007)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015